Apakah meditasi itu mengajarkan untuk mengosongkan pikiran?
Dalam suatu diskusi Alkitab, Sari menyuarakan pendapatnya dengan tegas, "Saya tidak setuju dengan meditasi." Saya agak kaget mendengar selaan itu. Tidak umum di diskusi ini sesama anggota saling menyela bahkan menentang.
Lantas, dia melanjutkan argumennya, "Yang saya tahu, meditasi itu mengosongkan pikiran. Itu tidak sesuai dengan prinsip Alkitab. Belum lagi praktek-praktek lainnya."
Kata-kata Sari membuat saya merenungkan meditasi. Apakah selama ini saya berada di jalan yang salah? Ternyata tidak, meditasi Vipassana justru mengajarkan hal-hal prinsip yang sesuai dengan Alkitab.
Pada umumnya, ada 7 tipe meditasi, yaitu: Mindfulness Meditation, Loving-kindness Meditation, Focused Meditation, Body Scan Meditation, Movement Meditation, Visualization Meditation, dan Mantra Meditation.
Meditasi Vipassana merangkul 4 tipe meditasi di atas ke dalam praktek. Singkatnya, Vipassana menggabungkan antara mindfulness, focused, body scan, dan loving-kindness. Jadi, selama praktek tidak ada kesempatan untuk seorang praktisioner mengosongkan pikiran. Yang ada justru tuntutan agar praktisioner menenangkan diri, lalu merapikan pikiran-pikiran yang ruwet dan tumpang tindih.
Tujuan meditasi Vipassana yaitu untuk mendapatkan kondisi fisik dan mental yang lebih fit. Dalam keadaan yang tenang seseorang dapat berpikir lebih jernih. Begitupun dengan organ-organ tubuh, mereka dapat berfungsi optimum jika keadaan orang itu tenang.
Mengorganisasikan pikiran bertujuan agar praktisi dapat menentukan prioritas. Mana hal yang lebih penting, dan mana hal yang dapat dikerjakan kemudian. Dengan demikian, tingkat kekhawatiran dapat berkurang.
Dalam nasihatnya kepada orang-orang Yehuda yang bersekutu dengan Mesir, Nabi Yesaya mengatakan:
Yesaya 30 : 15 - 16
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan, kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.