Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ayo, Sebarkan Kebahagiaan pada Sekeliling!

5 April 2023   11:30 Diperbarui: 5 April 2023   11:28 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayo, Sebarkan Kebahagiaan pada Sekeliling! Gambar: www.freepik.com

Apakah Anda bahagia? Seberapakah kadar bahagia Anda?

Orang-orang memakai kata bahagia untuk menggambarkan emosi positif. Kata bahagia mengacu pada keadaan gembira, senang, puas, dan menikmati. Dimana manifestasinya dapat berupa senyum, tawa, semangat, merasa tenang dan damai.

Emosi bahagia pada seseorang dapat menular pada individu lain. Cara menularkan bahagia dapat melalui pikiran, tingkah laku, dan memancarkan energi positif dari dalam hati.

***

Saya jadi teringat episode 7 film The Queen’s Gambit. Beth, si tokoh utama, mengalami kekalahan dalam turnamen catur bergengsi di Paris. Padahal dia sudah bekerja keras dan mengerahkan upayanya untuk menang.

Kehidupan Beth amat rumit dan kompleks. Beth tidak pernah mengetahui ayah kandungnya. Tetapi dari kecil Beth melihat banyak hal “aneh”, seperti laki-laki yang bertengkar dengan ibunya, laki-laki tersebut kemudian menghilang, terakhir ibunya bertengkar lagi dengan laki-laki yang sama, dan kematian ibunya di suatu kecelakaan lalu lintas.

Kejadian-kejadian itu jadi fragmen yang sering muncul dalam pikiran Beth. Dan hal itu mengganggu kesadaran “saat ini”-nya Beth, yang bertahan hidup di sebuah panti asuhan.

Di panti asuhan inilah Beth mengenal Librium (chlordiazepoxide). Dimana setiap anak mendapatkan jatah obat penenang tersebut. Tetapi Beth menggunakan obat tersebut untuk membayangkan langkah-langkah permainan catur.

Saat remaja, keberuntungan datang pada Beth. Dia diadopsi keluarga Wheatley, dan menjalin hubungan yang akrab dengan ibu angkatnya, Alma. Dengan dukungan Alma, karir catur Beth melejit pesat. Bahkan mereka mendapatkan banyak uang dari catur.

Alma meninggal saat dia dan Beth berada di Spanyol. Saat itu Beth kalah bertanding melawan Borgov. Dalam kondisi sedih, dan dengan bantuan Harry Baltik, Beth terus meningkatkan kemampuan caturnya. Target utama Beth adalah mengalahkan Borgov, seorang pemain catur dari Rusia.

Sayangnya, saat akan bertanding melawan Borgov untuk kedua kalinya, Beth mengalami gangguan dari Cleo. Dan hasilnya, Borgov menang telak atas Beth.

Kekonyolan satu malam bersama seorang teman, dan berbotol-botol alkohol. Itu harga mahal untuk sebuah kekalahan. Mulai dari situlah Beth berada pada titik terendah mencintai dirinya. Dia mulai membenci dirinya sendiri, berhenti main catur, dan mengisi sepanjang harinya dengan minum alkohol.

Titik balik keadaan Beth terjadi saat Jolene bertandang. Jolene ini adalah kawan akrab Beth di panti asuhan. Dari obrolan mereka, Beth mengetahui jika Jolene memiliki kehidupan yang baik dan menyenangkan.

Dengan kedatangan Jolene itulah Beth dapat lepas dari alkohol. Dia berhenti minum untuk mengobrol dengan Jolene. Jadi, tanpa nasehat-nasehat dan kuliah-kuliah kosong, Jolene dapat membawa Beth kembali ke saat ini.

Jolene menularkan rasa bahagia pada Beth. Dia memancarkan energi positif dari dalam dirinya, dan energi inilah yang mampu mengubah Beth. Disamping, otak Beth yang luar biasa brilian mampu kembali logis dalam waktu cepat. Hasilnya, terjadilah pemulihan dan mulailah proses kesembuhan mental Beth.

Makna hidup Jolene tidak hanya sebatas itu. Di saat impian Beth untuk bertanding ulang dengan Borgov hampir pupus, Jolene menolong Beth kembali. Dengan uang tabungannya untuk kuliah, Jolene membiayai Beth pergi ke Rusia.

Bahkan saat Beth bertanya bagaimana jika dia kalah dan tidak dapat mengembalikan uang. Jolene hanya berkata tugas teman adalah membantu temannya mencapai impian.

***

Pelajaran hidup di episode 7 film The Queen’s Gambit sungguh menarik. Banyak orang seperti Beth termasuk saya, terus menerus mencari kebahagiaan dan berusaha membuat diri sendiri bahagia. Jarang ada yang seperti Jolene, menyebarkan kebahagiaan pada sekelilingnya.

Padahal menyebarkan kebahagiaan tidak selalu memerlukan uang. Cukup dengan membuat diri kita tenang dan memancarkan energi yang positif, mengeluarkan perkataan yang menyenangkan, memberikan senyum dan sapaan, melakukan tindakan-tindakan yang pantas, dan hal-hal positif lainnya.

Meningkatkan Indeks Kebahagiaan Indonesia adalah tugas WNI. Kita tidak bisa selalu menuntut pemerintah untuk aktif bebenah agar masyarakat Indonesia lebih bahagia dan sejahtera. Bagaimana jika perubahan itu dimulai dari kita? (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun