Sayangnya, saat akan bertanding melawan Borgov untuk kedua kalinya, Beth mengalami gangguan dari Cleo. Dan hasilnya, Borgov menang telak atas Beth.
Kekonyolan satu malam bersama seorang teman, dan berbotol-botol alkohol. Itu harga mahal untuk sebuah kekalahan. Mulai dari situlah Beth berada pada titik terendah mencintai dirinya. Dia mulai membenci dirinya sendiri, berhenti main catur, dan mengisi sepanjang harinya dengan minum alkohol.
Titik balik keadaan Beth terjadi saat Jolene bertandang. Jolene ini adalah kawan akrab Beth di panti asuhan. Dari obrolan mereka, Beth mengetahui jika Jolene memiliki kehidupan yang baik dan menyenangkan.
Dengan kedatangan Jolene itulah Beth dapat lepas dari alkohol. Dia berhenti minum untuk mengobrol dengan Jolene. Jadi, tanpa nasehat-nasehat dan kuliah-kuliah kosong, Jolene dapat membawa Beth kembali ke saat ini.
Jolene menularkan rasa bahagia pada Beth. Dia memancarkan energi positif dari dalam dirinya, dan energi inilah yang mampu mengubah Beth. Disamping, otak Beth yang luar biasa brilian mampu kembali logis dalam waktu cepat. Hasilnya, terjadilah pemulihan dan mulailah proses kesembuhan mental Beth.
Makna hidup Jolene tidak hanya sebatas itu. Di saat impian Beth untuk bertanding ulang dengan Borgov hampir pupus, Jolene menolong Beth kembali. Dengan uang tabungannya untuk kuliah, Jolene membiayai Beth pergi ke Rusia.
Bahkan saat Beth bertanya bagaimana jika dia kalah dan tidak dapat mengembalikan uang. Jolene hanya berkata tugas teman adalah membantu temannya mencapai impian.
***
Pelajaran hidup di episode 7 film The Queen’s Gambit sungguh menarik. Banyak orang seperti Beth termasuk saya, terus menerus mencari kebahagiaan dan berusaha membuat diri sendiri bahagia. Jarang ada yang seperti Jolene, menyebarkan kebahagiaan pada sekelilingnya.
Padahal menyebarkan kebahagiaan tidak selalu memerlukan uang. Cukup dengan membuat diri kita tenang dan memancarkan energi yang positif, mengeluarkan perkataan yang menyenangkan, memberikan senyum dan sapaan, melakukan tindakan-tindakan yang pantas, dan hal-hal positif lainnya.
Meningkatkan Indeks Kebahagiaan Indonesia adalah tugas WNI. Kita tidak bisa selalu menuntut pemerintah untuk aktif bebenah agar masyarakat Indonesia lebih bahagia dan sejahtera. Bagaimana jika perubahan itu dimulai dari kita? (*)