Waktu belajar formal Puteri Kecil hanya 3 hingga 4 jam. Di luar jam tersebut, dia dapat melakukan apapun yang disukainya. Dia juga menggunakan waktu 1 jam per hari untuk menjalan usaha pet walking.
6) Akademis anak homeschooling jauh lebih baik.Â
Secara internal, hal ini karena rasa cinta belajar sudah tertanam pada diri anak. Faktor eksternal karena anak mendapatkan guru privat yang dapat membimbingnya kapanpun.
7) Bakat anak akan terdeteksi lebih cepat.Â
Homeschooling memberi banyak waktu untuk orang tua mengobservasi anak. Juga melimpah kesempatan untuk anak menggali bakatnya.
8) Belajar indoor, outdoor, dan dimana pun.Â
Sambil membawa jalan anjing langganannya, Puteri Kecil kadang bertanya ini itu pada saya. Misalnya saja dia tertarik dengan parasut, maka jadilah sesi 30 menit jalan itu belajar tetang parasut. Di kesempatan lain Puteri Kecil ikut ke Disdukcapil Kab. Tangerang. Disana dia tetap belajar mandiri, sekalipun saya antri mengurus KK.
***
Di Indonesia, homeschooling tidak sepopuler sekolah. Tetangga-tetangga atau saudara-saudara jauh bisa saja mempunyai bermacam-macam asumsi buruk.
Tetapi homeschooling itu sah. Jalur pendidikan selain sekolah tercantum di UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Untuk saya dan Puteri Kecil, homeschooling merupakan pilihan yang terbaik. Ada banyak hal yang dapat kami gali bersama. Bahkan, saya menganggap jika homeschooling itu adalah privilese untuk Putri Kecil. (*)