Johny, Johny. Yes papa?
Eating sugar? No papa.
Telling lies? No papa.
Open your mouth. Ha ha ha!
Lagu anak-anak yang sederhana, dan sarat pesan penting parenting! Anak perlu menahan diri untuk tidak berlebihan mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula.
Fakta Tentang Gula
Dewasa atau anak-anak menyukai makanan dan minuman manis. Sifat rasa manis itu menarik, menyenangkan, dan menenangkan. Rasa manis memotivasi konsumennya untuk tidak berhenti makan atau minum.
Untuk otak, gula adalah bahan bakar utama. Saat seseorang makan makanan manis, gula seumpama hadiah. Akibatnya, otak melepaskan hormon dopamin yang akan mempengaruhi emosi, gerakan, sensasi senang, konsentrasi dan mengurangi rasa sakit.
Di sisi lain, kelebihan gula dapat mengakibatkan penambahan berat badan. Gula juga menjadi penyebab obesitas. Bahkan, untuk jantung, gula lebih buruk daripada lemak jenuh.
Parenting tentang Makanan Sehat
Anak-anak yang selalu makan penganan, saat dewasa akan cenderung menyukai makan makanan manis. Tetapi, jika anak belajar makan makanan sehat, kelak mereka juga akan menyukainya.
Membiasakan makan buah dan sayur butuh waktu dan tenaga. Anak perlu teladan dan teman saat mempelajari hal ini.
Kunci anak menjadi sehat adalah melakukan aktivitas fisik. Selain itu, makan makanan yang seimbang (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral). Makanan yang kaya nutrisi tanpa tambahan gula.
Snack terbaik untuk anak adalah buah. Di dalam buah ada gula alami, yaitu fruktosa. Gula alami mengandung nutrisi daripada gula buatan, yang umumnya ada di makanan ringan.
Berikut ini buah-buah manis yang dapat digunakan untuk melatih anak mengurangi makanan dan minuman manis.