Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bahayakah Makanan yang Kedaluwarsa?

22 September 2022   12:45 Diperbarui: 22 September 2022   12:54 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda mengkonsumsi makanan kedaluwarsa? Jika pernah, apa yang terjadi?

Semalam, tak sengaja saya dan Putri kecil memakan keripik jagung kedaluwarsa. Rasa keripik itu berbeda dari biasa. Kerenyahannya berkurang, rasa asinnya semakin kentara, harum bumbu tambah menyengat, dan monosodium glutamat-nya dominan sekali.

Lantas, bagaimana keadaan kami? Sejauh ini, Putri Kecil baik-baik saja. Saya pun tidak merasakan hal yang aneh, hanya ada rasa haus yang menetap lama.

Keripik yang sudah kedaluwarsa (26 April 2022). Dokpri
Keripik yang sudah kedaluwarsa (26 April 2022). Dokpri

Bahayakah makanan yang kedaluwarsa?

Tanggal kedaluwarsa bukan indikator keamanan makanan, melainkan kualitas makanan.

Sekalipun tanggal kedaluwarsa menjadi indikator kualitas makanan, produsen tetap perlu mencantumkan tanggal yang valid. 

Begitupun dengan penjual, perhatikanlah kualitas barang dagangan Anda, terlebih makanan.

Pembeli juga perlu lebih berhati-hati saat belanja. Selain memperhatikan harga, cermati pula tanggal kedaluwarsa makanan.

Apa yang akan terjadi jika mengkonsumsi makanan kedaluwarsa?

  • Nothing at all alias tidak akan terjadi apapun

Untuk beberapa jenis makanan, tidak akan terjadi apapun jika orang mencicipi atau mengkonsumsi makanan tersebut setelah tanggal kedaluwarsa.

Seperti yang baru saja saya alami, memakan keripik kedaluwarsa tidak menyebabkan sakit.

Namun, waspada dan berjaga-jaga tetap perlu. Mungkin saja makanan kedaluwarsa bisa berbahaya untuk Anda. Jadi, jika ada rasa tidak enak, sebaiknya Anda berhenti memakannya.

  • Kehilangan nutrisi makanan

Untuk jenis buah-buahan dan sayuran segar, makanan ini tidak boleh dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama setelah panen. Penundaan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran segar akan mendegradasi nutrisi.

Ilustrasi buah pisang yang terlalu matang. Sumber: Shutterstocks.
Ilustrasi buah pisang yang terlalu matang. Sumber: Shutterstocks.

Ilustrasi kembang kol yang tidak segar. Dokpri.
Ilustrasi kembang kol yang tidak segar. Dokpri.

Makanan kedaluwarsa yang masih dapat ditoleransi 

  • Susu, keju, dan yogurt yang dipasteurisasi.

Jenis makanan ini tidak akan menjadi buruk atau busuk. Bakteri berbahaya di jenis ini sudah terbunuh selama proses pasteurisasi. 

Jika tanpa sengaja Anda konsumsi, walaupun baunya tidak enak dan tidak menggugah selera, itu tidak akan membuat Anda sakit.

  • Makanan yang memiliki umur simpan yang lama dan tidak memerlukan pendinginan untuk mencegah pembusukan.

Makanan yang tidak mudah rusak mencakup tuna kaleng, pasta, kacang-kacangan, nasi, selai kacang, keripik, biskuit, oatmeal, dan lainnya.

Makanan jenis inipun, jika tanpa sengaja Anda konsumsi, tidak akan membuat Anda sakit.

Makanan kedaluwarsa yang sebaiknya tidak dimakan

  • Telur mentah
  • Daging-dagingan
  • Makanan siap saji yang tidak dimasak (ikan mentah, dll.)
  • Produk susu yang tidak dipasteurisasi

Keracunan Makanan

Keracunan makanan dapat disebabkan karena mengkonsumsi makanan kedaluwarsa. Selain itu, keracunan makanan bisa akibat memakan makanan yang salah penanganannya.

Pada daging-dagingan, keracunan makanan disebabkan oleh paparan bakteri atau racun berbahaya. Contohnya, Listeria, Campylobacter enteritis, Kolera, E. coli, Staphylococcus aureus, Salmonella, dan Shigella, dan banyak lagi.

Mikroorganisme di dalam makanan ini dapat menyebabkan masalah. Listeria dapat menimbulkan leher kaku, kebingungan, kehilangan keseimbangan, kejang, demam dan nyeri otot. Salmonella dapat mengakibatkan diare, demam, kram perut, dan muntah. Sedangkan E. coli membuat diare berdarah dan sindrom uremik hemolitik (HUS).

Pada buah-buahan, jamur, ragi, dan bakteri juga dapat berkembang biak. Mikroorganisme itu menyebabkan buah-buahan menjadi rusak.

Sedangkan, virus tidak dapat tumbuh dalam makanan. Dan virus juga bukan penyebab makanan menjadi busuk.

Manajemen Persediaan Makanan

  • Periksa tanggal kedaluwarsa saat membeli bahan makanan secara offline ataupun online. 
  • Terapkan FIFO, first in first out. Apa yang dibeli lebih awal, konsumsilah lebih dahulu.
  • Usahakan tidak ada makanan yang menjadi sampah. Sekalipun ada makanan yang perlu dibuang, pisahkan dari sampah plastik agar dapat dijadikan kompos oleh pengelola sampah.

Hidup bukanlah persoalan makanan semata-mata. Tetapi kesehatan dipengaruhi dari apa yang kita makan, minum, atau konsumsi. Dan hidup yang berarti ditunjang oleh tubuh yang sehat. (*)

Referensi: (1), (2)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun