Perancang busana membuat pola kebaya dari ukuran lingkar pinggang, lingkar pinggul, lebar punggung, lebar dada, panjang lengan, lingkar lengan, dan lingkar ketiak. Dengan menggunakan konsep operasi fraksional, angka-angka ini akan diubah menjadi ukuran pola kebaya yang proporsional.
Geometri mengilhami perancang busana untuk membuat desain unik dan kreatif. Kebaya tidak akan berkembang seperti sekarang tanpa matematika.
Lestarikan Kebaya Nusantara
Terlepas dari kontroversi Kebaya Goes to Unesco, kebaya adalah tata busana perempuan yang apik. Saat memakai kebaya, perempuan menjadi sosok yang anggun, elegan, dan unik.
Kebaya menutup tubuh bagian atas dengan elok. Busana ini menonjolkan lekuk tubuh sehingga perempuan tampak molek dan sopan.
Selain itu, di sepotong kemewahan kebaya terdapat kecerdasan tersembunyi sang perancang. Betapa luas geometri mempengaruhi kehidupan manusia. Dunia mode pun tak luput dari kedahsyatan matematika.
Apapun keputusan Unesco, mari lestarikan kebaya nusantara sebagai warisan budaya untuk perempuan Indonesia. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H