"Maaf mbak Putri," ujar Neng. "Ada apa, mbak Putri? Regu 5 sudah checklist pagi ini. Target juga sudah dibagi ke tiap line."
Putri yang tinggi semampai dan cantik bak dewi kayangan tersenyum.
"Wajah Neng agak kusut pagi ini," goda Putri, "Kepala regu harus lebih semangat dan berseri-seri dong, Neng."
"Ah, mbak Putri bisa aja," malu-malu Neng menjawab, "Saya malah sedang bersyukur BBM ngga naik hari ini."
"Oh, masalah BBM," ujar Putri, "Nanti makan siang dengan saya ya, Neng. Tunggu di depan kantin sebelah tower."
"Ogah ah, mbak Putri," jawab Neng, "Saya malu sama temen-temen mbak Putri. Kalau kalian ngobrol juga ngga ngerti."
Putri menjawab dengan cepat, "Hari ini khusus untuk Neng dan Regu 5. Saya ngga akan bawa teman-teman CI."
Neng terheran-heran dengan Putri. Dalam batinnya dia berkata, "Mau apa dia sama gue dan anak-anak Regu 5. Aneh nih."
***
Begitu jam makan siang, semua teman-teman Regu 5 kabur. Mereka tidak mau berurusan dengan orang CI yang terkenal cerewet. Maklumlah, tugas CI kan optimasi operasional pabrik.
Neng awalnya juga ingin ikut kabur. Hanya saja dia khawatir posisinya terancam. Sebagai ketua regu, mau tidak mau, dia harus berteman dengan orang-orang kantor.