Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Nol Emisi, Mungkinkah Tercapai?

27 Agustus 2022   14:18 Diperbarui: 31 Agustus 2022   04:30 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nol Emisi, Mungkinkah Tercapai? (sumber: pixabay.com/piro4d)

Kerajaan Buddha ini populer dengan biara para biksu dan pemandangan yang luar biasa cantik.

Biara Taktsang Palphug, Paro. (Sumber: www.gvi.co.uk)
Biara Taktsang Palphug, Paro. (Sumber: www.gvi.co.uk)

Kerajaan Bhutan jauh dari keramaian. Lebih dari 70% bagian dari negara ini tertutup pepohonan. 

Bhutan menyerap sekitar 7 juta ton karbondioksida per tahun. Dan hanya menghasilkan sekitar 2 juta ton CO2 tiap tahun.

Catatan penting untuk penguasa Indonesia dan calon penguasa baru nanti, Nol Emisi dapat tercapai ketika kelestarian lingkungan berada di garis depan agenda politik. Selain itu, Bhutan merupakan negara non-industri.

Berikut ini adalah cara Bhutan mencapai Nol Emisi: 

  • Melarang ekspor kayu gelondongan.
  • Memiliki UU yang menetapkan 60% dari total luas lahan negara harus berupa hutan sepanjang waktu.
  • Menggunakan pembangkit listrik tenaga air.
  • Menyediakan listrik gratis untuk petani di pedesaan.

Bagaimana Cara Mencapai Nol Emisi?

Mengurangi penggunaan transportasi udara. Semua kegiatan yang berhubungan dengan pesawat terbang menghasilkan jumlah polusi karbon yang tinggi.

Menggunakan kendaraan yang efisiensinya lebih tinggi. Tujuannya untuk mengurangi jumlah CO2 yang dilepaskan ke udara.

Menanam pohon. Tumbuhan berdaun hijau menyerap CO2 dan menghasilkan Oksigen.

Beralih ke energi yang lebih bersih. Dengan kata lain, jika mungkin, mengganti peralatan manual yang menghasilkan karbondioksida ke peralatan listrik.

Mengurangi konsumsi daging-dagingan ternak darat. Peternakan adalah penyumbang polusi karbon yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun