Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Transportasi Publik di One Stop Living

21 Agustus 2022   06:00 Diperbarui: 21 Agustus 2022   06:04 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi Publik di One Stop Living. (Sumber: @AlamSuteraInfo)

Perlukah transportasi publik di one stop living?

Bicara tentang transportasi publik, saya teringat Sutera Loop. Mini bus ala luar negeri yang ada di one stop living Alam Sutera.

Dengan uang Rp 7.000, pengguna mini bus tersebut dapat berputar-putar keliling Alam Sutera. Dari halte Sutera Loop di Flavor Bliss, mampir di IKEA, lalu ke Mal Alam Sutera.

Jarak tempuh Sutera Loop, Halte Flovor Bliss-IKEA-Mal Alam Sutera. (Sumber: Google Map)
Jarak tempuh Sutera Loop, Halte Flovor Bliss-IKEA-Mal Alam Sutera. (Sumber: Google Map)

Di Agustus 2016, harga Sutera Loop hanya Rp 5.000. Saya dan Puteri Kecil mencoba mini bus ini untuk mencapai Mal Alam Sutera.

Sepanjang perjalanan menuju IKEA dan Mal Alam Sutera, Sutera Loop beberapa kali mampir di halte-halte kecil depan cluster. Berhenti beberapa menit untuk menunggu penumpang.

Suasana di dalam Sutera Loop. Mirip transportasi di film-film barat. (Dokpri)
Suasana di dalam Sutera Loop. Mirip transportasi di film-film barat. (Dokpri)

Pengalaman inilah yang terlintas saat Kompasiana mengangkat topik tentang transportasi publik.

Alam Sutera memang terkenal sebagai one stop living terbaik di Tangerang. Suasananya moderen dan menyediakan fasilitas yang lengkap. 

One stop living serupa dengan kota kecil. Suatu konsep hunian yang menawarkan kelengkapan sarana: perumahan, niaga, pendidikan, kesehatan, dan transportasi publik.

Kesan lain dari Alam Sutera: walkable, bikeable, dan playable. Ada trotoar untuk pejalan kaki, ada jalur sepeda, ada bangku-bangku untuk tempat istirahat, dan ada banyak spot untuk anak-anak bermain di luar ruangan.

Sistem transportasi publik di Alam Sutera hampir memenuhi kriteria sustainable transportation. Seandainya armada mini bus tersebut diubah menjadi bus listrik, jadilah kawasan tersebut sebagai one stop living terbaik.

***

Isu greening, yang gemanya makin keras saat ini, termasuk dalam agendanya Indonesia. Sekalipun nanti Presiden akan berubah, program greening akan tetap berjalan.  

Transportasi dan infrastruktur pendukungnya merupakan hal yang penting. Dimana transportasi mempengaruhi tiga unsur berikut:

1. Lingkungan

Transportasi menghasilkan emisi berbahaya, kebisingan, dan perubahan iklim. Sekitar 15% total gas rumah kaca dan 22% emisi CO2 berasal dari transportasi. 

Sistem transportasi merupakan penghasil limbah. Misalnya body kendaraan yang tidak terpakai lagi, suku cadang bekas, kemasan onderdil atau aksesoris kendaraan, dan lainnya.

2. Ekonomi

Transportasi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan penyerapan tenaga kerja. 

3. Komunitas

Alat transportasi yang baik akan menguntungkan komunitas, aman digunakan, tidak merusak kesehatan, dan meminimalkan masalah dalam suatu komunitas.

Selain itu, transportasi akan memudahkan sebanyak mungkin orang untuk mengakses barang dan jasa.

Dapat dikatakan jika transportasi adalah hal vital. Dia mempengaruhi keseimbangan alam, perekonomian, bahkan kesehatan.

Perubahan itu pasti. Ada masa untuk transportasi lama berbahan bakar minyak bumi. Dan kelak akan datang kesempatan untuk kendaraan greening dan cara baru bertransportasi.

***

Sebuah one stop living akan sempurna dengan kehadiran transportasi publik dan infrastruktur yang mendukung.

Transportasi publik memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas udara

Transportasi publik mengumpulkan banyak orang dalam 1 kendaraan. Akibatnya, jumlah kendaraan di jalan berkurang. Titik-titik macet dapat terurai. Begitu pun dengan jumlah emisi karbon, menjadi lebih sedikit.

Dengan demikian, kualitas udara di kawasan one stop living tersebut menjadi lebih baik.

2. Menahan laju konsumsi minyak bumi

Jika jumlah kendaraan pribadi yang beroperasi berkurang, maka laju konsumsi minyak bumi pun menurun.

Dengan demikian, subsidi bahan bakar berkurang. Ada tabungan minyak bumi untuk diekspor.

3. Melatih kemampuan sosial

Dengan berbagi tempat dalam satu kendaraan, maka melatih penggunanya untuk rendah hati, membumi, dan meningkatkan konektivitas komunitas.

***

Materi pelajaran Puteri Kecil yang berhubungan dengan Topik Pilihan ini. (Dokpri)
Materi pelajaran Puteri Kecil yang berhubungan dengan Topik Pilihan ini. (Dokpri)

If you can afford to buy a car, can you buy it?

Saya pribadi akan menjawab no. Sekalipun saya mampu, ada beberapa pertimbangan lain yang membuat saya kurang tertarik membeli mobil, apalagi yang berbahan bakar minyak bumi.

Keputusan membeli mobil, perlu mempertimbangan pula biaya untuk cicilan, pajak, bahan bakar, tol, parkir, asuransi, hingga perawatan.

Untuk menempuh jarak dekat, saya lebih suka berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Sedangkan untuk jarak yang lebih jauh, ada pilihan angkot, bus Summarecon, dan transportasi online.

Jika pertanyaan itu saya ajukan untuk Anda, apa jawaban Anda? (*)

Referensi: (1), (2)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun