Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Balada si Penegak Hukum

10 Agustus 2022   11:13 Diperbarui: 10 Agustus 2022   11:16 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balada si Penegak Hukum. (Sumber: www.freepik.com)

KOMPAS.com, 9 Agustus 2022, 19:26 WIB

Menurut laporan Timsus, mereka menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap Brigadir J secara sengaja yang mengakibatkan Brigadir J tewas.

Si Neng terhenyak depan TV. Katanya dalam hati.

"Busyet. Semuanya beritain kasus Brigadir J."

"Polisi kok nembak Polisi juga. Aneh."

"Hilang deh sinetron gue."

Si Abang lewat depan TV.

"Ngapain lo, Neng? Muka masih kaya genterewo udah ngejoprak aja depan TV." 

Jawab si Neng yang lagi sok-sok jadi detektif.

"Ini masker alga hitam, Bang."

"Gue lagi asyik nih lihat semua stasiun beritain kasus Brigadir J."

Si Abang nyeletuk sambil melengos pergi.

"Ah, suka-suka lu deh."

Si Neng berusaha melotot depan TV. Walaupun tidak mengerti, dia memaksa mesin otaknya berpikir.

"Ini kaya sandiwara yah."

"Sinetron gue kalah seru ama ini nih."

"Gila yah manusia, antara biadab dan binatang tipis bedanya."

Tiba-tiba Neng melihat sebuah ruangan berasap-asap. Lalu sebuah suara asing berbicara.

"Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?"

Neng melihat seorang laki-laki berdiri dihadapan cahaya terang benderang. Dari cahaya itu terdengar lagi suara tadi.

"Jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu."

"Ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Pikir si Neng dalam hatinya.

"Buset, ini film apaan sih?"

"Sumpah deh gue kaga ngarti."

Lalu Neng melihat rentetan adegan laga nan seru. Jauh lebih seru dari sinetron yang hanya menampilkan cowo ganteng.

Neng melihat laki-laki yang tadi berdiri di depan cahaya bersama teman-temannya. Seru! Mereka baku tembak, lalu seorang laki-laki lain tergeletak.

Satu per satu teman si laki-laki pergi. Tinggallah si laki-laki dan cahaya itu muncul lagi.

"Apakah yang telah kauperbuat ini?"

"Darah orang itu berteriak kepada-Ku dari tanah."

Neng begitu asyik melihat kejadian itu. Tiba-tiba suara si Abang merusaknya.

"Woi! Bangun! Jam berapa ini?"

"Pergi kerja lu!"

Neng kaget. Dia bangun dan terheran-heran.

Neng tidak berani cerita ke Abang tentang apa yang dilihatnya. Neng bercerita ke sahabat akrabnya, Minul.

"Nul, apa lo tahu kasus Brigadir J?"

Jawab Minul.

"Kaga, mpok. Barang apaan tuh? Beli dimana?"

Neng tidak mau panjang.

"G antara percaya ngga percaya, kayanya ngalamin hal aneh."

Minul nyeletuk.

"Lo kenapa, mpok?"

Neng nyerah. Dia tidak tahu harus bicara apa. Semuanya memang aneh.

Minul bertanya.

"Lo kesambet setan apa, mpok?"

"Nawarin barang, trus ngomong sedikit, sekarang diem."

"Lu mau minjem uang? Bukannya kemarin baru gajian?"

Kepala Neng masih penuh. Dalam hati dia berjanji.

"Gue kapok nonton sinetron mulu."(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun