Databoks melansir bahwa rata-rata total biaya yang diperlukan untuk jenjang perguruan tinggi di Indonesia, selama tahun ajaran 2020/2021 adalah Rp14,47 juta.
Artinya, orang tua perlu mengalokasikan Rp1,2 juta per bulan untuk biaya kuliah anak.
Jika biaya kuliah saat ini tinggi, maka ke depan mungkin akan lebih mahal. Apalagi Tempo.co melansir bahwa tingkat inflasi tahunan di bulan Juli adalah yang tertinggi sejak Oktober 2015. Nilainya mencapai 6,25 persen.
Padahal, kuliah itu penting. Ada 5 manfaat kuliah:
1) Nilai Jual
Pengalaman dan skill tetap nomor satu. Namun, gelar adalah indikator umum untuk mengukur kemampuan dan keterampilan khusus seseorang.
2) Peluang Membangun Jaringan
Relasi di tempat kuliah luas. Ada teman, dosen, dan kampus yang dapat membukakan pintu pekerjaan.
3) Memenuhi Persyaratan
Beberapa profesi mengharuskan kandidatnya memiliki gelar khusus, minimal sarjana.
4) Potensi Mengembangkan Diri
Untuk meraih gelar, seseorang perlu berusaha dan bekerja keras. Dengan demikian, ada dampak terhadap perkembangan kapasitas dirinya.
5) Awal dari Spesialisasi
Sarjana bukan tingkat pendidikan tertinggi. Tetapi pondasi awal dari memperoleh spesialisasi di jenjang yang lebih tinggi.
***
Jika biaya kuliah ke depan tinggi, ada baiknya jika uang kuliah disiapkan sejak dini. Disamping, memacu anak yang berpotensi intelektualnya untuk terus menggali kemampuan agar mendapatkan beasiswa.
Saat ini, Putri Kecil masih berusia 9 tahun. Tetapi, 9 tahun ke depan, saya pikir kuliah akan baik untuk dia. Sebab secara intelektual, dia mampu dan berbakat.
Sekalipun masih 9 tahun ke depan, saya tidak bisa bersantai-santai. Bumi saja dapat lebih cepat berotasi pada porosnya. Belum lagi, harga-harga barang dan jasa yang terus naik.
Gonjang-ganjing isu Bear Market di bulan Juli, membawa perhatian saya ke Reksadana. Warren Buffet, dalam beberapa artikel, menyarankan stok saham digital wajib dimiliki saat ini.
Suatu kebetulan pula, tabungan Jenius yang saya miliki menambah 1 stok pilihan. Memang ke depan, dunia digital tampaknya akan semakin dibutuhkan. Maka saya coba membeli stok saham digital.
Sejauh ini, perkembangan stok saham digital pesat. Pertama kali saya membeli, potential return saham digital masih -1,1%. Kemudian naik di kisaran +3%, bahkan terus naik hingga +5,51%.
Mungkin pendapat Warren Buffet benar. Reksadana cocok dijadikan tabungan jangka panjang. Mungkin juga baik untuk mempersiapkan biaya kuliah anak kelak.
***
Disamping mempersiapkan biaya kuliah, mempersiapkan anak untuk kerja pun penting. Sebab masa depan tidak ada yang tahu.
Karena itulah parenting menjadi kegiatan yang maha penting. Mendidik, mengajar, dan melatih anak, mencari nafkah, memberi kehidupan yang layak, mempersiapkan dana pendidikan, dan menyediakan dana untuk anak di masa depan.
Menjadi orang tua memang tidak mudah. Disamping kehidupan pun berat dan sukar.
Anak yang mengerti jika hidup berat, dia akan hidup lebih sungguh-sungguh. Belajar lebih tekun, bahkan mau berlatih untuk bekerja.
Penduduk miskin di Indonesia ada 26,16 juta jiwa. Bagi golongan ini, mungkin kuliah adalah pilihan mewah. Tapi kesempatan selalu terbuka untuk orang-orang yang mau mengerahkan segenap tenaganya, jika dia ingin kuliah.
Tetapi, jika kesempatan untuk kuliah memang tertutup, mau tidak mau harus menerima kenyataan.
Teman saya Lanny, dia hanya lulusan SMK. Tetapi karena dia berprestasi, Lanny mendapatkan kesempatan bekerja di Tempo Group.
Karirnya bagus dan pendapatannya pun bertambah. Lalu Lanny mengambil keputusan untuk kuliah. Dengan uang hasil kerjanya, dia berhasil lulus kuliah.
Jadi, saat kita ada di situasi sulit, misalnya harus memutuskan apakah langsung kerja atau kuliah, pilihlah yang paling bisa kita kendalikan.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H