Hari itu Sabtu, 11 Mei 2013. Rencananya saya akan pergi ke RSU Manggar untuk cek urin, cek darah, dan persiapan melahirkan di bulan Juni.
Jam 9:00 perut saya rasanya melilit. Di toilet saya dapati darah.
"Semoga ini sama seperti biasa," batin saya. "Tapi mengapa perut melilit?"
Jam 10:00 saya tiba di IGD RSU Belitung Timur. Tak lama, seorang dokter datang.
"Ibu sudah bukaan 4," kata dokter muda itu. "Tapi belum bisa melahirkan sekarang. Anak ibu belum 9 bulan, paru-parunya belum kuat. Andai lahir sekarang, kesempatan hidupnya hanya 25%."
Astaga! Rasa sakitnya bukan kepalang. Tapi berita buruk pula yang saya terima.
Saya pasrah ketika dokter memberikan suntikan. Lalu bidan memasang infus. Alasannya agar tidak terlalu sakit karena suntikan harus terus diberi.
Suntikan-suntikan instens diberikan. Namun, pukul 14:00 ketuban pecah. Pukul 15:00 putri kecil lahir.
"Semoga putri ini hidup," doa saya diujung kelelahan.
Putri kecil lahir dengan berat 2,1 kg dan panjang 48 cm. Dia hidup!