Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dompet Aplikasi Indonesia

27 Juli 2022   13:17 Diperbarui: 27 Juli 2022   13:21 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dompet Aplikasi Indonesia.  | Sumber: www.freepik.com

Ada satu hal yang paling saya nantikan. Yaitu, kehadiran Dompet Aplikasi Indonesia (DAI).

Apa itu DAI? Ini adalah aplikasi impian saya! Satu aplikasi induk yang dapat menampung sejumlah aplikasi lain, selain aplikasi online bank.

Ide ini datang di Oktober 2018, sejak saya menerima hadiah Galaxy J5.

Menerima hadiah gawai tentu senang bukan main. Sayangnya, kapasitas Galaxy J5 lebih banyak termakan oleh sistem dan aplikasi bawaan.

Sekalipun aplikasi bawaan dihapus, ROM Galaxy J5 tetap kecil. Namun saya bersyukur mendapatkan smartphone itu. Banyak hal yang dapat saya lakukan dengan bantuannya.

Setelah 4 tahun, performa baterai Galaxy J5 itu mulai menurun. Padahal kebutuhan akan smartphone begitu besar. Maka saya memutuskan untuk membeli gawai baru. 

Setelah 2 bulan berburu smartphone, pilihan jatuh pada Galaxy A03. Dengan RAM 4 GB, ROM 64 GB, dan prosessor Unisoc, saya pikir gawai ini cukup sakti.

Ternyata, karakteristik Galaxy memang memakan memori yang banyak untuk sistem dan aplikasi bawaan.

Masalah memori sistem Galaxy A03 yang terlalu besar dapat saya minimalisir di gawai putri kecil. Caranya dengan bantuan Google Family Link.

Dengan terdaftar sebagai anak di Google Family Link, instalasi gawai putri kecil jauh lebih mudah dan cepat. Google membantu proses instalasi. Google memberikan opsi aplikasi apa saja yang boleh dan tidak boleh ada di gawai putri kecil.

Hanya saja, sebagai induk dari Google Family Link, proses tersebut tidak dapat diterapkan di gawai sendiri. Smartphone saya harus diinstalasi dengan cara normal. Dengan kata lain, 1/3 ROM terpakai untuk sistem dan aplikasi bawaan.

Mengapa sih saya cerewet dengan RAM dan ROM gawai?

RAM singkatan dari Random Access Memory. Fungsi RAM adalah sebagai memori sesaat. Dia bekerja saat saya membuka aplikasi atau banyak aplikasi. 

ROM adalah Read Only Memory. Fungsinya untuk menyimpan data permanen.

Sehingga, data RAM akan hilang setelah aplikasi ditutup. Sedangkan data di ROM akan tersimpan dan dapat digunakan kembali lain waktu.

Lalu, apa hubungan RAM dan ROM dengan DAI?

Permasalahan yang saya lihat, sekalipun kapasitas ROM terus bertambah, kebutuhan ROM untuk sistem juga terus meningkat.

Saya jadi ingat mitologi Sisyphus. Dia tidak ada hentinya mendorong batu ke puncak bukit.

Sama halnya dengan ROM ini. Semakin canggih sebuah gawai, masalah ROM ini tidak terpecahkan. Konsumen akan membutuhan ROM yang lebih besar kapasitasnya.

Apalagi, sekarang ada tren aplikasi. Setiap brand apapun berlomba-lomba membuat aplikasi. Inilah yang membuat kebutuhan ROM berkapasitas besar semakin tinggi.

Kemudian, masing-masing aplikasi itu pun butuh update. Dan hasil dari update, umumnya menambah besar jumlah memori aplikasi tersebut. Walaupun satu kali update penambahan memorinya sedikit, namun bagaimana jika berkali-kali update.

"Mengapa sih teknologi semakin canggih, namun belum bisa membuat update justru memperkecil kebutuhan memori?"

Atau, mengapa hingga saat ini belum ada dompet aplikasi yang dapat menampung berbagai aplikasi?

Saya terbayang Dompet Aplikasi itu seperti Google Drive, One Drive, WPS Clouds, dan semacamnya. Aplikasi apapun, selain online bank, ketika diunduh langsung tersimpan di dompet. Sehingga user hanya perlu mengunduh Dompet Aplikasi dan Online Bank. 

Dompet Aplikasi ini pun dapat diberlakukan seperti drive tersebut. Untuk sekian GB gratis, namun ada pula layanan premium yang memorinya lebih tinggi.

Ilustrasi Dompet Aplikasi Indonesia. (Dokpri)
Ilustrasi Dompet Aplikasi Indonesia. (Dokpri)

Dompet Aplikasi Indonesia, super app yang dapat menyimpan berbagai aplikasi di dalamnya. Sayangnya, ini baru mimpi. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun