Desa Setu, perbatasan dengan Bogor yang berada dekat kampus ITI, dulu terkenal sebagai ‘tempat jin buang anak’. Kini sudah menjadi kecamatan, dengan 6 kelurahan di bawahnya. Daerah belantara bertanah merah ini berubah menjadi kawasan maju.Â
Proses birokrasi perijinan di Provinsi Banten bagus. Ini saya alami saat mengurus surat-surat perijinan usaha di Kantor Pemerintahan Kabupaten Tangerang dan di Tigaraksa.
BPS melansir bila Provinsi Banten pulih dari resesi ekonomi dan tumbuh lebih cepat dari nasional. Pertumbuhan ekonomi provinsi ini dipacu oleh industri pengolahan, konstruksi, real estate, transportasi dan pergudangan, serta perdagangan mobil dan motor.
One Stop Living
Dengan maraknya isu sustainable (keberlanjutan), saya yakin di masa depan di Banten akan ada banyak one stop living.
One stop living atau sustainable city adalah pilihan yang baik. Konsep ini menciptakan lingkungan yang berkualitas. Dimana kebutuhan hidup setiap warga terpenuhi, orang-orang merasa aman, hidup sehat, dan merasakan  bahagia yang sejati.
Dengan menerapkan konsep one stop living, maka akan menghasilkan:
- Komunitas yang sehat mental dan fisik,Â
- Udara dan air yang bersih,Â
- Ruang publik dan fasilitas publik yang memadai,Â
- Teknologi ‘hijau’ yang terjangkau,
- Ketahanan pangan dan ketangguhan ekonomi,
- Ketersediaan energi di saat ini dan masa depan,
- Pengelolaan sampah dan aplikasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang optimal.
Untuk menciptakan one stop living yang nyaman tidak akan mudah. Apalagi di tahun 2020 - 2035 Provinsi Banten mengalami puncak bonus demografi.
Konsep ini akan menjadi musuh dari manufaktur mobil dan motor. Tetapi menjadi angin segar untuk pengusaha transportasi publik.
Pengurangan emisi CO2 akan mematikan industri otomotif berbahan bakar minyak bumi. Tetapi memacu perkembangan industri otomotif listrik.
One stop living akan meresahkan petani-petani tradisional sayur dan buah, bahkan pengijon dan tengkulak. Namun mendorong kiprah petani lokal untuk mengoptimalkan hidroponik.
Konsep membangun sebuah one stop living:Â
- Menomorsatukan kearifan lokal,
- Memiliki daerah-daerah hijau yang cukup,
- Memproduksi sumber energi mandiri,
- Tenaga kerja dan lapangan kerja berimbang,
- Jumlah kendaraan di jalan sedikit,
- Tersedia aktivitas-aktivitas luar ruangan,
- Ada fasilitas-fasilitas publik,
- Lingkungan yang bersih dan aman,
- Memperkuat komunitas-komunitas yang ada.