Dengan demikian, melibatkan anak untuk melakukan pekerjaan rumah akan melatih kemampuannya mengatur kehidupannya dari hari ke hari.
Pada anak yang melakukan pekerjaan rumah, kemampuan-kemampuan berikut akan berkembang:
- Membuat perencanaan
- Mengatur dirinya sendiri
- Mengalihkan fokus dari satu tugas ke tugas lain
- Memecahkan masalah
- Mengingat instruksi
Semua kemampuan tersebut tidak langsung sempurna sekaligus pada suatu waktu. Namun, akan bertambah seiring usia dan sesuai dengan tingkat kesulitan tugas yang dibebankan pada anak.
Lantas, pada umur berapakah anak dapat dilibatkan dalam pekerjaan rumah?
Ada banyak referensi di Pinterest yang menyarankan pelibatan anak sejak 3 tahun. Sedangkan saya menyertakan putri kecil untuk melakukan pekerjaan rumah sejak umur 5 tahun.
Atau, dengan kata lain, orang tua bebas menentukan sejak usia berapa. Sebab orang tua adalah orang yang mengerti kondisi anaknya.
Dan dari usia 5 tahun hingga saat ini 9 tahun, saya senang dengan perkembangan putri kecil. Sekalipun progresnya agak lambat, tapi saya percaya segala sesuatu butuh proses.
Saya perhatikan, cara dia menjawab soal-soal akademis agak drastis berubah. Kemampuan memecahkan masalahnya jauh meningkat. Sedangkan, memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, putri kecil tetap perlu dipandu.
***
Untuk terus mengedukasi putri kecil di rumah, saya berusaha belajar dan belajar tentang parenting. Sebab dinamika parenting begitu dinamis dan permasalahannya tampaknya kecil, tetapi efeknya terhadap anak seumur hidup.
Contohnya saja, melibatkan anak melakukan pekerjaan rumah. Tampaknya sepele dan tidak diperlukan, apalagi jika memiliki ART. Namun, dampaknya justru dapat mencerdaskan anak.