Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Siasati Pelarangan Kantong Plastik dengan 3R

25 Juli 2020   11:14 Diperbarui: 25 Juli 2020   11:35 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelarangan Kantong Plastik

Dalam website Ocean Waste Plastics ditulis bahwa Indonesia menggunakan lebih dari 9,8 triliun kantong plastik per tahun. Dimana 95%-nya hanya digunakan satu kali pakai.

World Bank dalam website-nya menulis bahwa kota-kota di Indonesia yang ada di pinggir laut, adalah kontibutor terbesar sampah di lautan. Sebanyak 15% sampah di lautan berasal dari Indonesia.

Plastik adalah penemuan paling inovatif di abad ini. Sifat plastik ringan, kuat, dan lunak, sehingga dapat dibentuk menjadi bermacam-macam benda. Baik itu sebagai kemasan, di bangunan dan konstruksi, peralatan rumah tangga dan olah raga, kendaraan bermotor, peralatan elektronik, dan agrikultur.

Disamping kegunaannya yang banyak dan luas, harga plastik murah. Namun sayangnya, bahan baku plastik adalah sumber energi tidak terbarukan, yaitu minyak bumi dan batu bara.

Pelarangan kantong plastik adalah suatu langkah awal yang baik. Ada kesadaran untuk mengurangi kuantitas sampah plastik. Sekaligus membuka peluang untuk industri rumah tangga pembuat kantong belanja.

Hubungan Sampah Plastik dan Perubahan Iklim

Sampah-sampah plastik adalah salah satu kontributor perubahan iklim. Sebab cara termudah merusak plastik adalah dengan membakarnya. Padahal, plastik yang dibakar akan melepaskan gas karbondioksida, CO2, ke udara.

Perubahan iklim timbul akibat ketidakseimbangan radiasi yang masuk dan keluar dari atmosfer bumi. Dimana penyebabnya adalah gas CO2, gas CH4, dan gas N2O.

Gas-gas tersebut berasal dari aktivitas manusia. Yang kemudian menyerap radiasi inframerah, menimbulkan panas, lalu memanaskan troposfer bumi.

Gas CO2 adalah gas yang terbanyak kadarnya di udara. Sebagai polutan udara, CO2 dapat berasal dari pembakaran, minyak bumi yang dieksplorasi, gas alam, dan pemakaian batu bara.

Gas CH4 berasal dari TPA, penambangan batu bara, operasi minyak dan gas alam, agrikultur. Sedangkan gas N2O berasal dari pemakaian pupuk nitrogen, gas-gas buangan kendaraan bermotor, proses industri dan pengolahan limbah.

Selain mempengaruhi suhu, perubahan iklim berpengaruh terhadap kenaikan air laut, pemanasan suhu permukaan lautan, mencairnya es di kutub, suhu yang ekstrim di beberapa daerah, munculnya jenis-jenis penyakit baru, dan lainnya.

Perubahan iklim yang sedang terjadi, akan berlanjut hingga abad-abad selanjutnya. Apapun usaha manusia tidak dapat mencegah bumi ini punah. Untuk itulah perlu membangun kesadaran hidup.

Reuse, Reduce, Recycle - 3R

Sadar akan sampah dan dampaknya, dapat dilakukan di rumah, sekolah, tempat kerja, lingkungan tempat tinggal, dalam perjalanan, juga saat berada dimana pun.

Untuk mencapai Zero Waste, ada 3 cara langkah yang dapat dilakukan masyarakat, yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle.

Reuse adalah kegiatan menggunakan kembali barang-barang yang telah habis masa pakainya, tetapi kondisinya masih layak pakai. Misalnya, menggunakan kembali kantong plastik, menggunakan kembali kardus, dan lainnya.

Reduce adalah kegiatan mengurangi sampah. Caranya adalah Reuse ataupun Recycle.

Recycle adalah mengubah barang-barang yang telah habis masa pakainya dalam 1 siklus menjadi barang baru yang memiliki nilai baru. Misalnya, mengubah kemasan kopi menjadi dompet atau kantong belanja pengganti kantong plastik.

Manfaat melakukan Reuse, Reduce, dan Recycle adalah:

  • Hemat energi
  • Hemat uang
  • Hemat bahan baku alami
  • Mengurangi emisi rumah kaca
  • Mengurangi jumlah sampah
  • Suatu benda dapat digunakan hingga
  • mencapai fungsi maksimal
  • Menciptakan lapangan pekerjaan

Kesimpulan

Hemat menggunakan kantong plastik atau barang-barang plastik, akibatnya adalah menghemat sumber energi tidak terbarukan. Yang mana saat ini, sumber-sumber energi tersebut semakin langka.

Mengurangi pemakaian kantong plastik, secara tidak langsung mengurangi jumlah CO2, agar bumi tidak semakin panas. Walaupun tidak seorang pun mampu meremajakan bahkan menunda bumi dari punah.

Dengan melakukan Reuse, Reduce, dan Recycle, artinya ikut andil untuk mengurangi efek dari perubahan iklim. Sadar bahwa, selama memungkinkan, kehidupan manusia harus dipertahankan. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun