Fokus memperhatikan pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan sensasi-sensasi di badan.
- Mendeskripsikan
Perhatikan setiap hal yang diobservasi dengan rinci.
- Responsif
Nikmati setiap pengalaman dengan sensasi-sensasi tersebut. Cobalah untuk memperhatikan semua aspek yang sedang diobservasi.
- Tidak memberikan penilaian
Hanya mengevaluasi setiap pengalaman dengan sensasi. Tidak ada sensasi yang baik, buruk, benar, atau salah. Semua sensasi sifatnya tidak kekal, annica.
- Fokus pada satu hal di satu waktu
Ketika pikiran mengembara, atau memikirkan hal-hal di luar meditasi, segera fokuskan kembali pada observasi sensasi di tubuh. Pada saat meditasi, pikiran hanya boleh berpusat pada satu hal, yaitu teknik mindfulness.
Hambatan Internal dan Eksternal Berlatih Meditasi Mindfulness
- Bosan, sebab kegiatannya monoton, hanya memperhatikan sensasi demi sensasi.
- Pikiran menggembara, belum terlatih untuk disiplin.
- Rasa sakit yang sangat intens di tubuh, terutama di kaki, pinggang, dan pundak.
- Malas berlatih sebab belum merasakan manfaat positif. Baru sampai pada tahap mengenali, belum sampai pada tahap pencerahan atau penyembuhan.
Teknik mindfulness mempengaruhi kesehatan mental dan karakter seseorang. Sehingga, erat hubungannya dengan mengembangkan kualitas-kualitas karakter yang baik.
Setelah memahami intisari teknik ini, praktek meditasi mindfulness dapat fleksibel. Apalagi untuk orang-orang yang sedang sakit, meditasi ini dapat dilakukan sambil berbaring.
Meditasi adalah teknik penyembuhan dan strategi relaksasi yang paling fleksibel. Bahkan dapat dilakukan sambil melakukan aktivitas sehari-hari. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI