Sehingga, sebagian orang di masa lalu ngeri untuk berbuat dosa. Namun, banyak pula yang tetap melawan Tuhan. Meskipun mereka melihat jelas bukti kebesaran sekaligus kemarahan Tuhan.
Hubungan Allah dan Manusia di Antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Dari Perjanjian Lama ke Perjanjian Baru, ada rentang sekitar 2000-an tahun. Di masa ini, banyak ditemukan tulisan-tulisan profetik. Namun anonim dan tidak terlacak hubungannya dengan naskah-naskah yang sudah terkumpul.
Akibatnya, selama 2000-an tahun, tidak ada pewahyuan yang jelas. Sejarah pun mencatat, dimasa ini terjadi saat yang kelam.
Manusia berbuat semaunya dan asusila. Pemerintahan-pemerintahan di dunia kacau balau. Terjadi masa perekonomian yang sulit.
Hubungan Allah dan Manusia di Perjanjian Baru
Untuk sebagian orang, lahirnya Mesias adalah berita gembira. Terlebih untuk para gembala dan nelayan. Mereka yang secara ekonomi termasuk kelas bawah.
Isa Almasih, menjadi tersohor sebab mengadakan mujizat. Dia mengenyangkan perut-perut yang kelaparan. Membawa angin segar bagi mereka yang hidupnya berat.
Kesembuhan jasmani, setan-setan yang terusir, mengampuni dosa, hingga membangkitkan yang mati. Itu menjadi berita yang mengalahkan perpolitikan saat itu. Isa Almasih jadi lebih tenar daripada aktor politik.
Hingga akhirnya, Dia dibunuh dan disalibkan karena terlalu kontroversial. Padahal tidak ditemukan satu kesalahan pun.
Karya Penebusan Allah
Untuk beberapa kelompok, kematian Isa Almasih berarti seluruh dosa mereka telah ditebusNya. Apapun yang mereka lakukan dalam hidup, sah. Sekalipun melakukan dosa.
And by that will we have been sanctified through the offering of the body of Jesus Christ once for all.
ESV, Hebrews 10 : 10