Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aritmatika Sosial, Apa Sih Miss?

21 Juni 2020   05:59 Diperbarui: 22 Juni 2020   11:49 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 9. Illustrasi Bunga Tabungan | Dokpri.

Aritmatika Sosial itu ilmu wajib untuk emak-emak dan pedagang. Sebab aritmatika sosial banyak digunakan dalam kegiatan ekonomi.

Ilmu ini umum diterapkan di pasar, mini market, hypermart hingga perbankan. Jurus-jurusnya mudah. Hanya seputar tambah, kurang, kali, dan bagi. Sangat mudah.

Karena mudah, maka kuasailah ilmu ini. Sekarang, gunanya untuk mempercantik nilai prestasi belajar. Tetapi kelak, kalian tahu siasat-siasat berhemat dan menjadi pelaku ekonomi yang sukses.

Untung dan Rugi

Dalam transaksi ekonomi, ada 3 kemungkinan. Untung, rugi, atau impas.

Gambar 1. Untung dan Rugi | Dokpri.
Gambar 1. Untung dan Rugi | Dokpri.
Untung terjadi jika jumlah uang yang dikeluarkan lebih kecil dari jumlah uang yang diterima setelah transaksi ekonomi. Kata lainnya, uang awal < uang akhir.

Rugi adalah jumlah uang yang dikeluarkan lebih besar dari jumlah uang yang diterima setelah transaksi ekonomi. Kalimat matematikanya, uang awal > uang akhir.

Sedangkan impas itu keadaan tidak untung atau tidak rugi. Sehingga, uang awal = uang akhir.

Berikut ini illustrasi untung dan rugi:

Gambar 2. Illustrasi Untung | Dokpri.
Gambar 2. Illustrasi Untung | Dokpri.

Gambar 3. Illustrasi Rugi | Dokpri.
Gambar 3. Illustrasi Rugi | Dokpri.

Gambar 4. Illustrasi Impas | Dokpri.
Gambar 4. Illustrasi Impas | Dokpri.

Diskon dan PPN

Primadona transaksi ekonomi adalah diskon. Musuh transaksi ekonomi adalah pajak.

Gambar 5. Diskon dan Pajak | Dokpri.
Gambar 5. Diskon dan Pajak | Dokpri.
Diskon itu pengurangan nilai barang. Sehingga pelaku ekonomi mendapatkan untung ketika membeli.

PPN jadi momok karena nilai barang bertambah. Akibatnya, pelaku ekonomi rugi. Dia perlu mengeluarkan uang lebih.

Berikut ini illustrasi diskon dan PPN:

Gambar 6. Illustrasi Diskon | Dokpri.
Gambar 6. Illustrasi Diskon | Dokpri.

Gambar 7. Illustrasi PPN | Dokpri.
Gambar 7. Illustrasi PPN | Dokpri.

Bunga Tabungan dan Bunga Pinjaman

Bunga Tabungan adalah hadiah. Diberikan karena kalian percaya pada suatu brand Bank. 

Bunga Pinjaman adalah tanda terima kasih. Sebab pelaku ekonomi boleh memakai uang Bank dalam suatu rentang waktu.

Berikut ini illustrasi Bunga Tabungan dan Bunga Pinjaman:

Gambar 8. Bunga Tunggal Tabungan dan Pinjaman | Dokpri.
Gambar 8. Bunga Tunggal Tabungan dan Pinjaman | Dokpri.

Gambar 9. Illustrasi Bunga Tabungan | Dokpri.
Gambar 9. Illustrasi Bunga Tabungan | Dokpri.

Gambar 10. Illustrasi Bunga Pinjaman | Dokpri.
Gambar 10. Illustrasi Bunga Pinjaman | Dokpri.

Neto, Tara, dan Bruto

Istilah neto, tara, dan bruto akan kalian temukan di kemasan. Sebab ini adalah istilah dalam packaging. Umumnya sih, pengemasan makanan dan minuman atau bahan makanan.

Neto adalah berat barang yang dibeli.

Tara itu terpaksa kita beli. Sebab tanpa kemasan, bagaimana barang dapat diproduksi masal? Ini menyangkut penyimpanan dan distribusi barang. Juga menjadi isu sulit, yaitu sampah dan lingkungan.

Bruto adalah gabungan apa yang ingin dibeli dan terpaksa dibeli. Dengan kata lain, barang yang kalian lihat.

Berikut ini illustrasi neto, tara, dan bruto:

Gambar 11. Illustrasi Neto, Tara, dan Bruto | Dokpri.
Gambar 11. Illustrasi Neto, Tara, dan Bruto | Dokpri.

Latihan Mandiri

Semoga penjelasan di atas berguna. Sekarang, waktunya kalian berlatih mandiri. Untuk mengerjakan latihan mandiri, klik tautan di kata 'Soal Aritmatika Sosial' di bawah ini.

  • Daftar sebagai Murid
  • Ketik nama kelas: ARITMATIKASOSIAL
  • Kerjakan soal

Soal Aritmatika Sosial


Donasi Lewat Gopay

QR GoPay untuk Donasi | Dokpri.
QR GoPay untuk Donasi | Dokpri.
Ingin berkontribusi menyebarkan kebaikan? Silahkan donasi, beri rating artikel ini, dan beri komentar. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun