Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

5 Strategi Menghemat Listrik

12 Juni 2020   15:24 Diperbarui: 13 Juni 2020   15:46 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biaya listrik tinggi? Tahukah kamu, jika listrik itu ada karena energi yang diubah menjadi listrik. Jika kita memboros-boroskan listrik di rumah, artinya kita memakai jatah energi berlebihan. Padahal, suatu negara memiliki keterbasan sumber daya energi.

Dalam laporan Percepatan Elektrifikasi di Perdesaan Indonesia, masih ada 2500 desa yang belum dialiri listrik. Ayo, bijak gunakan energi. Mari, amati gaya hidup dan temukan celah-celah pemborosan.

Tips Memilih Barang Elektronik Agar Hemat Listrik

Hemat menggunakan listrik, dimulai dari cermat memilih barang-barang elektronik. Teknologi yang disuguhkan barang-barang elektronik memudahkan kehidupan manusia. Membuat kegiatan-kegiatan kita menjadi lebih efisien dan lebih efektif.

Ada banyak kriteria yang kita perhatikan saat ingin membeli barang elektronik. Ayo, uji kemampuan belanja. Perhatikan Gambar 1. Barang mana yang akan Anda beli?

Gambar 1. Illustrasi memilih barang elektronik. | Dokpri.
Gambar 1. Illustrasi memilih barang elektronik. | Dokpri.

Faktor daya penting menjadi pertimbangan saat akan membeli barang elektronik. Apa alasannya? Perhatikan Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Illustrasi menghitung daya dan harga barang elektronik. | Dokpri.
Gambar 2. Illustrasi menghitung daya dan harga barang elektronik. | Dokpri.

Illustrasi ini menunjukkan bahwa:

  • sepintas, harga barang A lebih mahal dari barang B. Namun, perhitungan memperlihatkan bahwa selisih kedua barang itu hanya Rp 22.000,-
  • daya barang A lebih kecil dari pada barang B.

Harga barang A memang lebih mahal Rp 22.000,- dari barang B. Namun jangka panjang, biaya listrik per bulan untuk barang A akan lebih murah.

Daya akan berpengaruh selama barang itu kita gunakan.

5 Strategi Menghemat Listrik

Ayo, periksa penggunaan listrik di rumah! Sebelum membuat anggaran listrik yang baru, hematlah penggunaan energi. Berikut ini 5 strategi untuk menghemat listrik.

1. Optimasi Barang-barang elektronik
Di atas, kita sudah mempelajari bagaimana mempertimbangkan barang elektronik yang akan dibeli. Sekarang, bagaimana dengan barang-barang elektronik yang sudah ada di rumah? Bagaimana kita memperhitungkan anggarannya?

Daya barang-barang elektronik biasanya dicantumkan di bagian belakang, bawah, atau samping. Dapat dicantumkan sebagai tegangan (volt - V) dan arus (ampere - A). Bisa juga dalam daya (watt - W).

Jika lupa cara menghitung daya, jangan khawatir. Anda dapat mengetahui daya dari fitur yang ada di Listrik Pintar atau Listrik Prabayar.

Caranya ketik 47 pada keyboard di kWh meter, lalu enter. Maka daya sesaat dari total barang elektronik yang menyala dapat diketahui pada layar.

2. Lama dan seringnya pemakaian barang-barang elektronik
Cara di atas adalah jalan pintas mendapatkan total daya. Sedangkan yang kita bayar adalah energi. Bagaimana mengkonversi daya menjadi energi?

Estimasikan waktu pakai dari seluruh barang-barang elektronik tersebut. Sebab energi adalah daya yang digunakan tiap jam. Sehingga satuannya adalah kilo watt hour, disingkat kWh.

Untuk lebih jelasnya, lihat gambar 3. Gambar ini adalah illustrasi jika data dari masing-masing barang elektronik diketahui.

Gambar 3. Illustrasi menghitung total energi per hari dan per bulan. | Dokpri.
Gambar 3. Illustrasi menghitung total energi per hari dan per bulan. | Dokpri.

Pusing dengan hitungan tersebut? Apakah ada jalan pintas mengetahui energi harian? Tentu ada. Catat angka yang tampil dalam tampilan digit kWh, pada waktu yang sama. 

Misalnya, awal pencatatan jam 5 pagi. Dari jam 5 pagi ini, hingga jam 5 esok, itulah pemakaian energi dalam 1 hari. Lakukan terus pada waktu yang sama hingga 1 minggu. Maksudnya untuk mencari rata-rata pemakaian per hari.

Data hasil pencatatan akan menunjukkan fakta yang terjadi pada rumah Anda. Apakah pemakaian listrik stabil atau ada lonjakan-lonjakan tajam.

Jika pemakaian listrik stabil, maka pertimbangkan untuk membuat penghematan. Barang-barang elektronik apa saja yang harus dibatasi pemakaiannya?

Jika ada lonjakan-lonjakan pemakaian listrik, selidiki apa penyebabnya. Kemudian, pertimbangkan bagaimana menghemat listrik. Barang-barang elektronik apa yang perlu dibatasi.

3. Sebaiknya gunakan lampu LED
LED atau Light Emitting Diode hemat energi, tahan lama, dan ramah lingkungan. Walaupun investasi awal lebih mahal dari lampu halogen. Namun penghematan dapat dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

4. Gunakan Listrik Pintar atau Listrik Prabayar.
Intalasi Listrik Pintar atau Listrik Prabayar, membebaskan pelanggan dari biaya berlangganan. Anda hanya perlu membayar energi yang digunakan sesuai dengan golongan konsumen.

5. Matikan listrik saat tidak digunakan.

***

5 strategi tersebut membuat saya mampu mengendalikan biaya listrik bulanan. Walaupun keadaan sedang sulit, namun saya bebas khawatir dari listrik. Semoga bermanfaat juga untuk Anda.(*)

Referensi: 1, 2.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun