Belanjakan uang untuk barang-barang yang penting. Harus mampu membedakan keinginan dan kebutuhan. Cari toko termurah dengan jarak terdekat dan berburu diskon. Gunakan kombinasi uang cash dan dompet elektronik.
Hidup hemat dan cermati celah-celah pemborosan. Boros berawal dari keinginan kecil yang terpenuhi. Keinginan tidak akan pernah terpuaskan. Sehingga pemborosan akan terjadi terus menerus.
Bekerja untuk mendapatkan uang, menabung, belanja, dan beramal. Itulah tata kelola keuangan yang baik. Menahan berkat untuk orang lain, membatasi rejeki diri sendiri.
Sharing is caring, berbagi menyatakan kepedulian kepada orang yang dibagi. Membagi 'roti' kepada beberapa orang dengan pemahaman bahwa apa yang ditabur, pada saatnya akan dituai.
Perbedaan Budgeting dan Cash Flow
Tata kelola keuangan dengan budgeting dan cash flow. Budgeting berguna untuk mengetahui kelompok pengeluaran bulanan dan komposisi jumlah uang anggaran. Sedangkan cash flow adalah perintah kemana uang harus pergi.
Sama halnya dengan Bank Indonesia. Dimana Stabilitas Sistem Keuangan adalah target. Kebijakan Makroprudensial menjadi senapan. Pelurunya adalah peraturan-peraturan.
Dalam rumah tangga, target adalah stabilitas keuangan. Senjatanya adalah budgeting dan pelurunya yaitu cash flow.
Sehingga target dapat tercapai apabila senjata diarahkan dengan benar. Peluru yang dipakai pun dalam kondisi prima.
Investasi
Setingkat di atas menabung, ada yang namanya investasi. Resikonya lebih besar, namun hasil yang didapat juga lebih banyak.
Investasi yang nilainya jatuh saat ini adalah emas. Jika sudah memiliki tabungan yang cukup, ada baiknya mulai mempertimbangkan investasi emas.
Harga emas relatif stabil. Sekalipun mengalami fluktuasi di saat-saat tertentu, namun harganya terus naik. Di masa depan, nilai emas akan selalu naik sebab semakin langka.