Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bijak Pengembangan Diri di Tengah Ketidakpastian

30 April 2020   23:38 Diperbarui: 1 Mei 2020   05:29 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.shutterstock.com

Kisah di sebuah kerajaan antah berantah yang dipimpin seorang raja dengan tiga orang anak.

Pada suatu hari, raja harus mengadakan perjalanan ke kerajaan sahabat. Raja memanggil ketiga anaknya. Masing-masing anak dipercayakan tugas-tugas kerajaan. Raja dan para penasehatnya sudah mempertimbangkan pembagian tugas-tugas tersebut sesuai dengan bakat dan minat ketiga calon pewaris tahta.

Anak pertama diberi 5 tugas kerajaan. Anak kedua dipercayakan 2 tugas kerajaan. Anak bungsu hanya diserahkan 1 tugas kerajaan. Setelah itu raja pergi untuk waktu yang cukup lama.

Anak pertama menerima 5 tugas kerajaan. Dia kerjakan 5 tugas tersebut dengan sungguh-sungguh. Dengan meminta bimbingan para penasehat raja, dia berhasil mendapatkan 5 ilmu baru.

Anak kedua menerima 2 tugas kerajaan. Dia kurang mengerti bagaimana mengerjakannya. Tapi dia lihat kakaknya berhasil karena meminta bantuan dari para penasehat raja. Anak kedua pun meniru sang kakak. Alhasil, 2 tugas kerajaan dapat diselesaikan dengan baik dan dia mendapatkan 2 wawasan baru.

Lain halnya dengan anak ketiga. Dia marah ketika hanya dipercayakan 1 tugas kerajaan. Dalam amukan amarahnya, anak ini meninggalkan kerajaan dan tinggal bersama teman-temannya.

Setelah berbulan-bulan lamanya, raja pun kembali dari negara sahabat. Dia mengumpulkan para penasehatnya dan memeriksa laporan kerja anak-anaknya. Setelah itu dia memanggil ketiga anaknya.

“Raja, terima kasih Anda telah menyerahkan 5 tugas kepada saya. Berkat tugas-tugas itu dan bantuan para penasehat raja, saya mempelajari 5 hal baru”, kata anak pertama.

Raja senang mendengarnya dan berkata, “Kerja yang bagus, anakku. Engkau dapat dipercaya mengerjakan 5 tugas kecil. Aku akan memberikan kamu tugas yang lebih penting.”

Giliran anak kedua menghadapi raja. “Raja, apakah Anda sehat? Kedua tugas yang raja percayakan, sudah dikerjakan dan saya mengerti 2 hal baru sekarang.”

“Bagus, anakku. Engkau dapat diandalkan mengerjakan tugas-tugas kecil. Kelak, engkau dapat mengurus tugas yang lebih penting”, jawab raja.

Tiba gilirannya anak ketiga. Dia tampak kusut dan tergopoh-gopoh. “Raja, saya sangka Anda masih di kerajaan sahabat. Tugas yang Anda berikan belum saya kerjakan.”

Raja sangat murka dan berkata, “Anak sombong dan pemalas. Ada begitu banyak para penasehatku, mengapa kau tidak mau belajar dari mereka?”

Kemudian raja memerintahkan tugas itu diberikan kepada anak pertama. Lalu dia berkata kepada semua yang hadir di istana, “Barangsiapa yang bertanggung jawab mengerjakan tugasnya, dia akan mendapatkan lebih banyak keahlian menyelesaikan masalah. Namun dia yang malas bekerja, seluruh bakatnya perlahan-lahan akan sirna.”

“Coret nama anak ketiga sebagai ahli warisku. Dia tidak layak,” kata raja kepada para penasehatnya.

---------------

Kisah di atas mengajarkan kita untuk selalu mengembangkan diri. Seorang manusia terlahir ke dunia dengan dilengkapi bermacam-macam keahlian. Sekalipun hari ini kita hanya memiliki sedikit kemampuan, namun ketekunan pasti akan membuahkan hasil.

8 Bidang Pengembangan Diri

  1. Kualitas Hidup
  2. Kesadaran Diri
  3. Pengetahuan Diri
  4. Jati Diri
  5. Bakat
  6. Mimpi
  7. Potensi: kelemahan, kekuatan
  8. Keahlian, Pengetahuan, Pengalaman

Pengembangan diri yang penting diutamakan adalah mencari jati diri. Hidup kita tidak akan optimal jika kita tidak mengerti apa tujuan hidup di dunia. Hidup hanya akan mengalir begitu saja hingga akhirnya meninggal.

Jika jati diri jelas, maka hidup kita akan terarah. Kita memiliki tujuan yang jelas. Ada semangat menjalani hidup dari hari ke hari. Walaupun ditimpai badai masalah, kita dapat tegak berdiri.

Pengembangan diri sangat relevan dengan Continuous Improvement (CI) –perbaikan yang berkesinambungan. Dimana Continuous Improvement adalah semangat utama dari bidang Quality Control (QC). Ternyata, baik seorang individu ataupun perusahaan, sama-sama harus mengembangkan diri atau memperbaiki diri.

Tujuan mengembangkan diri adalah untuk memperbaiki setiap sisi kehidupan seorang pribadi. Fokusnya adalah untuk menggali seluruh hal positif dalam dirinya. Sementara hal-hal yang positif digali, seoptimal mungkin hal-hal yang negatif  ditransformasi menjadi kekuatan yang baru.

Adopsi Continuous Improvement Pada Kehidupan Sehari-hari

Ada 3 cara untuk melakukan perbaikan yang berkesinambungan. Pertama adalah implementasikan PDCA – Plan, Do, Check, Action. Kedua, terapkan Root Cause Analysis – Analisa Akar Masalah – pada setiap masalah yang timbul. Ketiga adalah aplikasikan metode Kanban.

PDCA – Plan, Do, Check, Action

Metode ini ditemukan oleh seorang insinyur Amerika bernama William Edwards Deming. PDCA adalah proses yang tidak pernah berakhir dan paling efektif digunakan untuk mempelajari hal-hal baru. Tujuannya adalah membantu kita untuk lebih meningkatkan hasil yang telah dicapai saat ini.

PDCA. Sumber: www.kanbanize.com
PDCA. Sumber: www.kanbanize.com
Misalnya saat #DiRumahAja ingin menambah pengetahuan tentang kesehatan. Maka tetapkan bagian apa dari kesehatan yang ingin dipelajari. Sebab topik kesehatan sangat luas. Topik yang akan dipilih harus spesifik dan jelas. Apakah cara memasak yang sehat, atau cara diet agar tetap sehat, atau cara menjaga kesehatan mental.

Kemudian tetapkan bagaimana cara belajar, siapa, kapan dan bagaimana pelaksanaannya. Apakah belajar online atau offline. Siapa yang akan mengajarkan materi tersebut. Kapan proses belajar itu dimulai. Bagaimana cara belajar yang paling tepat.

Apapun hasilnya, kita sudah selangkah lebih maju. Yang terpenting adalah menerapkan apa yang sudah dipelajari. Juga menjaga konsistensi dari siklus PDCA.

Analisa Akar Masalah

Analisa Akar Masalah akan menunjukkan apa akar dari seluruh masalah kesehatan mental kita. Apa yang menyebabkan kita seperti anak ketiga. Apa yang menyebabkan kita lari dari tanggung jawab. 

Apa yang menyebabkan kita gagal. Apa penyebab kelebihan berat badan atau obesitas. Apa penyebab merokok, minum, atau mengkonsumsi obat-obatan. Apa penyebab perselingkuhan. Apa akar dari adiksi pornografi. Apa akar dari malas belajar. Apa akar dari penyakit kronis yang sedang diderita, dan sederet masalah lainnya.

Untuk memeriksa akar masalah ada 2 cara, yaitu cara mandiri atau meminta bantuan ahli. Meminta bantuan ahli, belum umum di Indonesia. Kesan dari kata Psikiater pun masih erat hubungannya dengan orang gila. Padahal Psikiater membantu pasien untuk menganalisa akar permasalahan kesehatan mental seseorang.

Cara lain adalah meditasi – cara mandiri. Dengan meditasi, kita dibawa pada pengalaman untuk mengalami kesadaran diri. Ketika kesadaran diri aktif, maka kita akan dapat menganalisa akar dari setiap masalah.

Ada banyak panduan meditasi di You Tube. Silahkan memilih yang paling cocok dengan kebutuhan kita. Yang penting, meditasi itu dijalankan. Minimal 1 hari 1 kali untuk durasi 15 - 30 menit.

Cara mandiri lainnya adalah mendengarkan motivasi. Cara ini pun dapat membantu kita untuk mengetahui akar permasalahan. Ketika kita ingin mendebat pembicara tentang apa yang telah dia katakan, biasanya itulah akar dari masalah. Artinya kita telah menerima kairos, yang menyebabkan ingin berontak.

Akar masalah kehidupan seseorang adalah sisi kelamnya yang paling dalam. Kita akan selalu menyimpan akar pahit dalam alam bawah sadar. Untuk mengeluarkannya, perlu dipaksa.

Aplikasi Kanban

Metode ini berhubungan dengan visualisasi. Kegiatan visualisasi yang dapat kita lakukan adalah membuat jurnal harian atau buku diari atau catatan curhat. Selain itu juga mencatat goal yang ingin dicapai.

Goal yang tertulis lebih mudah dicapai daripada goal yang ada diangan-angan. Bentuk visual dapat dilihat berulang kali. Sehingga ada motivasi yang membuat semangat tetap berkobar.

Saat #DiRumahAja adalah waktu yang tepat untuk melakukan pengembangan diri. Ada berbagai macam sumber belajar gratis di internet. Tergantung topik apa yang kita sukai.

Selamat mengeksplor diri. Seize the day. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun