Mohon tunggu...
Lilia Farah
Lilia Farah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Raden Mas Said Surakarta

Hobi saya membaca Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhlak Tasawuf sebagai Panduan Etika dalam Pemilihan Umum

8 Desember 2024   20:33 Diperbarui: 8 Desember 2024   21:16 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerapan tasawuf dalam pemilu bukan hanya akan meningkatkan kualitas proses demokrasi, tetapi juga akan membangun karakter bangsa yang lebih baik. Melalui pendidikan politik berbasis moralitas, kampanye yang etis, dan pengawasan yang transparan, kita dapat menciptakan budaya politik yang sehat dan harmonis. Pada akhirnya, pemilu yang berlandaskan akhlak tasawuf bukan sekadar memilih pemimpin, tetapi juga membangun bangsa yang bermartabat, adil, dan sejahtera. Dengan menjadikan tasawuf sebagai panduan, kita dapat melangkah menuju kehidupan demokrasi yang lebih bermoral dan berkeadilan.

Pemilu adalah momen penting untuk menentukan arah bangsa, tetapi juga merupakan ujian moral bagi masyarakat. Dengan menjadikan akhlak tasawuf sebagai panduan, pemilu dapat menjadi lebih dari sekadar proses politik; ia dapat menjadi sarana untuk memperkuat moralitas, integritas, dan spiritualitas bangsa. Prinsip-prinsip seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab, kerendahan hati, dan kasih sayang harus menjadi landasan bagi semua pihak yang terlibat dalam pemilu. Jika nilai-nilai ini diterapkan, kita tidak hanya akan mendapatkan pemimpin yang berkualitas, tetapi juga membangun bangsa yang bermartabat. Dengan akhlak tasawuf sebagai pedoman, pemilu dapat menjadi langkah nyata menuju kehidupan berbangsa yang lebih harmonis dan bermoral. Ini adalah upaya penting untuk memastikan bahwa demokrasi berjalan dengan cara yang benar-benar membawa manfaat bagi semua pihak.

DAFTAR PUSTAKA

Suhaeni, Eni. 2020. "Implementasi Nilai-Nilai Tasawuf Dalam Politik Perspektif Sosiologi." Rausyan Fikr: Jurnal Pemikiran dan Pencerahan 16(1): 108--18. doi:10.31000/rf.v16i1.2463.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun