A. PENDAHULUAN
Krisis ekonomi global adalah kondisi saat perekonomian suatu negara mengalami penurunan yang sangat signifikan. Krisis ekonomi global telah menjadi perhatian utama bagi banyak negara di seluruh dunia karena krisis ini melibatkan berbagai aspek ekonomi seperti perbankan, pasar saham, dan sektor industri. Krisis ini juga menunjukkan adanya ketidakstabilan dalam sistem ekonomi global yang telah berdampak signifikan terhadap teori ekonomi konvensional.
Teori ekonomi konvensional adalah kerangka pemikiran yang digunakan untuk menganalisis perilaku ekonomi dan mengambil keputusan ekonomi. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa pasar bekerja secara efisien, keputusan ekonomi rasional, dan bahwa pembangunan ekonomi terjadi melalui pertumbuhan yang berkelanjutan. Namun, krisis ekonomi global telah mengguncang asumsi-asumsi tersebut dan memberikan tantangan bagi teori ekonomi konvensional. Teori ekonomi konvensional mengacu pada kerangka pemahaman dan analisis ekonomi yang berdasarkan prinsip-prinsip pasar bebas dan interaksi antara penawaran dan permintaan. Teori ini menekankan pentingnya efisiensi pasar dan pengaruh harga dalam mengatur aktivitas ekonomi.
C. LATAR BELAKANG DAN PENYEBAB KRISIS EKONOMI GLOBAL
Krisis ekonomi global ini disebabkan oleh serangkaian faktor, termasuk kegagalan pasar, ketidakseimbangan perdagangan, spekulasi yang berlebihan, dan ketidakstabilan keuangan global. Contohnya yaitu krisis keuangan global pada tahun 2008 yang diakibatkan oleh kegagalan pasar di sektor perumahan Amerika Serikat.
D. DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP TEORI EKONOMI KONVENSIONAL
1. Ketidakpastian Pasar
Salah satu dampak utama dari krisis ekonomi global adalah adanya ketidakpastian pasar yang signifikan. Teori ekonomi konvensional didasarkan pada asumsi bahwa pasar berfungsi dengan baik dan efisien dalam mengatur aktivitas ekonomi. Namun, dalam krisis ekonomi global, pasar mengalami ketidakpastian yang tinggi, mengganggu mekanisme pasar yang stabil.
2. Kegagalan Pasar
Krisis ekonomi global juga mengekspos kegagalan pasar yang signifikan. Teori ekonomi konvensional berpendapat bahwa pasar akan mencapai keseimbangan dan efisiensi. Namun, dalam krisis ini, kegagalan pasar menjadi lebih jelas dengan adanya kegagalan perusahaan besar, kebangkrutan bank, dan kerugian investasi yang besar.
3. Keputusan Ekonomi Tidak selalu Rasional
Teori ekonomi konvensional juga berasumsi bahwa keputusan ekonomi diambil secara rasional. Namun, krisis ekonomi global telah menunjukkan bahwa keputusan ekonomi tidak selalu rasional. Banyak investor yang terjebak dalam euforia pasar dan mengambil risiko yang tidak proporsional dan pada akhirnya menyebabkan kerugian finansial yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan ekonomi juga dipengaruhi oleh faktor emosional dan psikologis.
4. Perubahan Paradigma
Dalam menghadapi krisis ekonomi global, teori ekonomi konvensional menghadapi tantangan serius. Krisis ini memperlihatkan bahwa teori tersebut tidak sepenuhnya mampu menjelaskan atau memprediksi perilaku ekonomi dalam situasi krisis. Sebagai hasilnya, ada kebutuhan untuk memperbarui dan memodifikasi teori ekonomi konvensional agar lebih sesuai dengan realitas ekonomi yang kompleks.
E. PENYESUAIAN TEORI EKONOMI KONVENSIONAL
Krisis ekonomi global telah mendorong para ekonom untuk meninjau kembali teori ekonomi konvensional dan mencari penyesuaian yang diperlukan. Beberapa penyesuaian yang telah diajukan termasuk:
1. Memperhitungkan Ketidakseimbangan Pasar
Teori ekonomi konvensional perlu memperhitungkan adanya ketidakseimbangan pasar sebagai bagian yang integral dalam analisis ekonomi. Ketidakseimbangan pasar dapat terjadi karena faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku pasar, seperti krisis ekonomi global. Dengan memperhitungkan ketidakseimbangan pasar, teori ekonomi konvensional dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pasar dapat pulih dari krisis.
2. Memperhitungkan Faktor Emosional dan Psikologis dalam Keputusan Ekonomi
Teori ekonomi konvensional perlu memperhitungkan faktor emosional dan psikologis dalam analisis keputusan ekonomi. Keputusan ekonomi tidak hanya didasarkan pada pertimbangan rasional, tetapi juga dipengaruhi oleh emosi seperti ketakutan dan keserakahan. Dengan memperhitungkan faktor-faktor ini, teori ekonomi konvensional dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang perilaku ekonomi.
3. Menekankan pada Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan
Krisis ekonomi global telah menunjukkan pentingnya memprioritaskan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Teori ekonomi konvensional perlu menekankan pentingnya pertumbuhan yang berkelanjutan, yang mencakup pertumbuhan ekonomi yang seimbang, perlindungan lingkungan, dan keadilan sosial. Dengan menekankan pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, teori ekonomi konvensional dapat memberikan landasan yang lebih kuat untuk pembangunan ekonomi jangka panjang.