Mohon tunggu...
Lili Rahmawati
Lili Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Magelang

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Magelang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Pilar Ekonomi Islam dalam Kehidupan Sehari-hari

6 Juli 2024   08:19 Diperbarui: 19 Juli 2024   12:13 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekonomi Islam adalah sistem yang memberi solusi untuk menciptakan kehidupan yang lebih adil dan seimbang. Tiga pilar ekonomi Islam, yaitu keadilan (adalah), keseimbangan (tawaazun), dan kemaslahatan (mashlahah) ini merupakan fondasi penting yang bertujuan untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil, seimbang, dan bermanfaat bagi semua pihak, baik untuk diri sendiri atau bagi masyarakat.

Keadilan (‘adalah) adalah pilar pertama yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Keadilan ini berarti memperlakukan setiap individu secara fair tanpa diskriminasi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menerapkan keadilan dengan bersikap jujur dalam segala hal, mulai dari transaksi bisnis hingga hubungan pribadi. Misalnya dalam perdagangan, seorang pedagang Muslim harus memberikan harga yang wajar dan tidak menipu pembeli. Ini juga berarti memastikan bahwa setiap orang mendapatkan haknya, baik dalam hubungan kerja maupun dalam kehidupan sosial. Dengan bersikap adil, kita membantu menciptakan lingkungan yang penuh dengan rasa saling percaya dan hormat.

Selain itu, keadilan juga harus tercermin dalam kehidupan keluarga. Sebagai orang tua harus memberikan perhatian dan kasih sayang yang sama kepada setiap anak tanpa membedakan satu dengan yang lain. Orang tua harus memastikan bahwa pembagian tugas rumah tangga dilakukan secara adil dan sesuai dengan kemampuan masing-masing anggota keluarga. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh rasa saling menghormati. Sedangkan dalam lingkungan pemerintah dan lembaga publik lain juga harus memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan haknya secara adil, baik dalam akses terhadap pendidikan, kesehatan, maupun layanan publik lainnya.

Keseimbangan (tawaazun) adalah prinsip kedua yang sangat penting dalam ekonomi Islam. Dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan dapat dicapai dengan mengelola keuangan pribadi dengan bijaksana, seperti membuat anggaran bulanan, mampu mengatur pengeluaran dan pemasukan dengan bijak, menabung, dan menghindari utang yang tidak perlu. Selain itu, membayar zakat dan bersedekah merupakan cara untuk menjaga keseimbangan harta dan membantu mereka yang membutuhkan.

Keseimbangan juga perlu diterapkan dalam menjaga kesehatan. Pola hidup sehat dan produktif dengan makan makanan bergizi, rutin berolahraga, dan cukup istirahat adalah contoh penerapan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Keseimbangan ini juga mencakup menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan waktu untuk keluarga, serta antara aktivitas fisik dan istirahat. Dengan demikian, kita bisa menjalani kehidupan yang produktif tanpa mengorbankan kesehatan kita.

  • Prinsip kemaslahatan (mashlahah)

Prinsip kemaslahatan (mashlahah) menekankan pada kepentingan umum dan kebaikan bersama serta memberikan manfaat bagi orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menerapkan prinsip ini dengan aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Perinsip ini dapat dilakukan seperti berpartisipasi dalam program-program bakti sosial, mendukung kegiatan lingkungan hidup, membantu tetangga yang sedang kesulitan, mendukung program-program komunitas, atau ikut serta dalam kegiatan gotong royong adalah cara-cara praktis untuk menerapkan prinsip ini. Dengan berbuat baik dan memberikan manfaat bagi orang lain, kita tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan untuk kebaikan bersama akan berdampak besar jika dilakukan oleh banyak orang.

Selain itu, kemaslahatan juga bisa diwujudkan dengan menjaga kelestarian lingkungan. Langkah-langkah sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik, mendaur ulang sampah, dan menghemat energi adalah bentuk nyata dari penerapan prinsip kemaslahatan. Tindakan ini membantu melindungi lingkungan dan memastikan bahwa sumber daya alam dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Dalam lingkungan masyarakat, mendukung ekonomi lokal adalah salah satu cara untuk menerapkan pilar-pilar ekonomi Islam. Dengan membeli produk lokal dan mendukung usaha kecil, kita membantu memperkuat ekonomi komunitas dan menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar. Ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mencapai kemaslahatan umum, di mana kesejahteraan masyarakat diutamakan. Di lingkungan keluarga mendidik anak-anak tentang pentingnya keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan sejak dini membantu mereka tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap orang lain.

 Penerapan pilar-pilar ekonomi Islam juga memerlukan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat. Pendidikan tentang nilai-nilai ekonomi Islam harus dimulai sejak dini, baik di lingkungan keluarga maupun di sekolah, agar generasi muda tumbuh dengan pemahaman yang kuat tentang pentingnya keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan.

Secara keseluruhan, penerapan pilar-pilar ekonomi Islam dalam kehidupan sehari-hari adalah langkah penting untuk mencapai kehidupan yang lebih adil, seimbang, dan penuh dengan kebaikan. Prinsip-prinsip ini tidak hanya membawa manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi lingkungan sekitar, menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera. Dengan upaya bersama dalam menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan penuh berkah.

Oleh: Lili Rahmawati, dari Universitas Muhammadiyah Magelang, Email : lilirahmawati0106@gmail.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun