Proses pembuatan krupuk kulit pisang ini dimulai dari pengumpulan kulit pisang dari hasil olahan kripik pisang ibu piarah, setelah dikumpulkan kulit pisang dibersihkan dan direbus menggunakan kapur sirih guna menghillangkan residu kimia dan kotoran.
Selanjutnya, kulit pisang ditiriskan dan dipotong kecil-kecil sebelum di blender, di samping itu kita membuat adonan dari 1kg tepung tapioca dan setengah kilo tepung terigu yang di tambahkan dengan beberapa bumbu penyedap rasa alami, seperti garam, lada bubuk, merica bubuk dan kaldu bubuk, baru setelah itu di campur dengan kulit pisang yang sudah di hancurkan, apabila adonan sudah tercampur rata, balut adonan dengan daun pisang dan di kukus, Ketika adonan sudah matang, potong tipis-tipis untuk di lakukan pengeringan dengan menjemur krupuk selama 3 hari, apabila krupuk sudah kering maksimal barulah siap digoreng dan dikemas.
Inovasi Dan Dampak Sosial
Program ini tidak hanya menghasilkan produk yang bernilai jual, tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan, berikut dampak sosial yang di hasilkan :
- Pendapatan tambahan bagi amsyarakat : Ibu piarah dan masyarakat yang terlibat dalam produksi krupuk kulit pisang mendapatkan pendapatan tambahan dari hasil penjualan krupuk.
- Pengurangan limbah organik : dengan mengolah kulit pisang menjadi krupuk, program ini membantu mengurangi limbah organik yang masuk ke lingkungan.
- Pendidikan Lingkungan : melalui program kolaborasi ini, masyarakat diajarkan akan pentingnya pengolahan limbah dan pemanfaatan sumber daya local untuk menciptakan produk yang bernilai ekonomi.
Penerimaan Dan Prospek Ke Depan
Dari hasil kegiatan pelatihan ini telah berhasil menghasilkan produuk krupuk kulit pisang yang lezat dan siap jual, produk krupuk kulit pisang ini diharap bisa menjadi varian baru krupuk dan dapat berkembang serta memberikan manfaat jangka Panjang bagi masyarakat begaganlimo.
Program inovatif ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan inovasi produk dapat menciptakan dampak yang positif bagi lingkungan sekaligus menghasilkan peluang ekonomi baru. Dengan terus mengembangkan ide-ide kreatif seperti ini, kita dapat membangun masyarakat yang lebih berkelanjutan dan mandiri di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H