Mohon tunggu...
Mohammad Iman Mahlil
Mohammad Iman Mahlil Mohon Tunggu... Auditor - Fraud Examiner and Investigator

Sudut pandang kita berbeda, bahkan data yang sama bisa diartikan berbeda. Mari kita analisa data bersama walaupun interpretasi berbeda

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jumlah Kematian Tidak Wajar dari Data Agregat Covid-19

6 Oktober 2020   22:07 Diperbarui: 6 Oktober 2020   22:14 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi. Sumber data : Daily Update Data Agregat Covid19 Jakarta

Saat artikel ini dibuat, jumlah kematian karena Covid19 di Indonesia sebanyak 11.374 jiwa. Sebuah jumlah yang sangat besar dan mengerikan. Namun tidak sebanding dengan fakta yang akan saya ungkapkan, karena jika tidak ada perubahan bisa jadi kita menutup tahun 2020 dengan jumlah yang meninggal 25.000 jiwa.

Selama ini masyarakat Indonesia disajikan data kumulatif, yaitu data jumlah warga terinfeksi covid19 dan warga yang meninggal. Memang terlihat besar, namun lama-kelamaan masyarakat akan kebal karena merasa peningkatan wajar seiring berjalannya waktu. Tapi apakah benar seperti itu? Terjadi peningkatan yang tidak wajar dalam jumlah kematian karena covid19. Kenapa dikatakan tidak wajar? Karena menyimpang sangat jauh dari suatu trend line, dan kematian tidak bisa dikaitkan jumlah test.

Pada Maret 2020 dalam sehari rata-rata 'hanya' 4 (empat) orang yang meninggal, meningkat tinggi pada April, namun masih dirasa wajar, karena ini masih di awal pandemic bagi Indonesia. Pada bulan Mei tingkat kematian masih relatif wajar, meningkat dari April namun tidak signifikan. 

Ketika Juni peningkatan tidak wajar mulai terjadi, dari rata-rata 'hanya' 20an orang meninggal sehari menjadi 40an orang meninggal sehari, dan Juli 2020 peningkatan semakin tidak wajar, dari rata-rata 40 orang meninggal sehari menjadi 70an orang meninggal sehari. Dan ritme ini berulang di Agustus, dimana di Agustus kenaikan stabil namun di September kenaikan luar biasa tinggi, setiap hari lebih dari 100 orang meninggal.

Apa penyebab ketidakwajaran ini? National Event atau kejadian (liburan/acara/dll) yang bersifat nasional. Pada Mei 2020 adalah Idul Fitri, dimana sangat banyak warga berkumpul dengan sanak saudara, efeknya langsung terasa pada Juni dan Juli. Dari rata-rata meninggal 20an orang perhari menjadi rata-rata meninggal 70an orang perhari. 

Pada bulan Agustus 2020 ada libur panjang, kolaborasi antara HUT RI dan Tahun Baru Hijriah yang berada pada minggu yang sama dan tidak ada larangan mudik/pulang kampung saat itu, efeknya langsung terasa di September. Dari rata-rata 70an orang meninggal perhari menjadi 110 orang meninggal setiap hari.

Trend mengerikan ini belum akan berhenti, bulan Oktober dimungkinkan menjadi awal peningkatan, 28-30 Oktober merupakan hari libur nasional dan cuti bersama, kemudian ditambah dengan kemudian 9 Desember 2020 (jika tidak ada perubahan) akan dilakukan Pilkada 2020. Belajar dari 2 (dua) event sebelumnya (lebaran dan libur panjang HUT RI - Tahun Baru Hijriah) kemungkinan terjadi lonjakan kematian harian sangat besar terjadi.

Dokumen Pribadi. Sumber data : Daily Update Data Agregat Covid19 Jakarta
Dokumen Pribadi. Sumber data : Daily Update Data Agregat Covid19 Jakarta

Jika ditarik suatu trendline linear terhadap data rata-rata kematian harian Maret hingga Oktober (Oktober hingga tanggal 5) maka didapatkan bahwa pada November 2020 rata-rata kematian harian adalah 120 dan rata-rata kematian harian pada Desember 2020 adalah 140.

Dengan data diatas dapat kita prediksi jumlah kematian pada akhir Desember 2020. Sisa 25 hari Oktober diperkirakan meninggal 2.565 orang, November 3.600 orang dan Desember 4,340. Jika ditambahkan dengan data kematian covid yang sudah ada maka trendline memprediksi total sekitar 21.800 kematian di akhir Desember 2020. 

Perkiraan kematian yang begitu besar masih bisa meningkat lebih besar lagi jika libur panjang Oktober ini dan Pilkada di Desember menimbulkan lonjakan yang sangat besar seperti event sebelumnya. Kita semua tentu saja tidak berharap prediksi ini terjadi, namun ini adalah suatu analisis untuk meningkatkan kewaspadaan.

Sebagai penutup, saya akan memberikan data efektifitas PSBB ketat DKI, sebagai pertimbangan Pemerintah untuk melakukan PSBB nasional.

Dokumen Pribadi. Sumber data : daily update data agregat covid-19 Jakarta. 
Dokumen Pribadi. Sumber data : daily update data agregat covid-19 Jakarta. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun