Mohon tunggu...
Mohammad Iman Mahlil
Mohammad Iman Mahlil Mohon Tunggu... Auditor - Fraud Examiner and Investigator

Sudut pandang kita berbeda, bahkan data yang sama bisa diartikan berbeda. Mari kita analisa data bersama walaupun interpretasi berbeda

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pemenang Antara Gopay, Ovo, Linkaja, dan Dana

18 Juli 2019   15:09 Diperbarui: 20 Juli 2019   09:42 5419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah pemenang alat pembayaran digital ini? Dompet digital mana yang harus kita gunakan?

Anda mungkin saja telah men-download seluruh aplikasi dompet digital, tapi aplikasi mana yang menjadi Top of mind anda? Atau yang paling sering anda gunakan?

Keempat dompet digital pada judul diatas hanya 4 (empat) dari banyak dompet digital, tapi keempat diatas merupakan yang menjadi top of mind saya. Saat ini jika ditanya kepada user, mereka akan memilih menggunakan dompet digital tersebut berdasarkan promo atau cashback. Saat di satu toko ada cashback Gopay maka pakai Gopay atau ada cashback Ovo maka gunakan Ovo.

Sebelum Gopay dan Ovo terkenal, Telkomsel telah lebih dahulu mengeluarkan T-cash sebagai alat pembayaran, kemudian T-Cash tersebut berubah menjadi LinkAja sebagai alat pembayaran perwakilan pemerintah. 

Gopay mungkin lebih banyak di-install karena awalnya adalah alat pembayaran Gojek, dimana layananya sangat luas, bukan hanya transportasi, bersihkan rumah  bahkan sampai pijat, Gojek menyebutkan telah melayani 261 juta orang. Ovo diawali dengan alat pembayaran parkir di mall-nya Lippo kemudian sekarang bekerja sama dengan Grab, CEO Ovo menyebutkan 110 juta orang telah menggunakan Ovo.

Kemudian, kita harus memilih aplikasi yang mana? Tidak ada kewajiban harus memilih di satu aplikasi tapi yang pasti user harus membagi dana yang dimilikinya pada masing-masing aplikasi tersebut. Pada prinsipnya semua aplikasi ini adalah pengendapan dana, anda akan top up atau menyimpan sejumlah dana pada aplikasi, yang biasanya tidak akan habis anda gunakan atau belanjakan saat itu juga, sehingga dana akan mengendap. 

Jika dana yang tersisa di dompet digital anda Rp1.000, dan 100.000.000 orang lainnya pengguna dompet digital tersebut melakukan hal yang sama maka si dompet digital mengendapkan Rp100.000.000.000,- (Rp100M untuk yang mengendap Rp1.000 saja). Untuk apa dana tersebut digunakan? Tanyakan ke perusahaan penyedia dompet digital anda. 

Ketika anda mengendapkan uang pada dompet digital anda, apakah itu anda menitipkan atau meminjamkan? Jika menitipkan berarti anda berhak untuk mengambil dana yang anda masukkan ke dalam dompet digital tersebut kapan saja.

Boleh beritahu saya bagaimana mekanisme menarik uang tunai dari dompet digital pilihan anda? Di dompet digital yang terbuka di depan saya ini belum bisa, namun ketika saya mencoba di dompet digital lain ternyata bisa yaitu dengan mekanisme transfer ke rekening bank. 

Beberapa dari kita membahas dari sisi agama terkait menitipkan atau meminjamkan, bukan keahlian saya, namun penjelasan DR. Erwandi Tarmidzi menurut saya paling tepat untuk menjadi rujukan informasi.

Kembali ke siapakah yang harus dipilih, menurut saya pilihan anda harus berdasarkan hal-hal berikut :

  1. Seberapa besar budget anda untuk diendapkan di dompet digital, jika cukup besar maka tidak masalah untuk diletakkan di beberapa dompet digital, tetapi harus diingat di Indonesia masih lebih banyak tempat yang bisa menggunakan cash daripada dompet digital anda.
  2. Layanan yang disediakan. Jika dana anda terbatas, maksimalkan dana tersebut di satu dompet digital, namun pastikan dompet digital tersebut yang layanannya paling sering dan jenisnya paling banyak anda gunakan.
  3. Fasilitas. Tanpa menyebutkan merek dan tanpa dibayar, saya menyarankan memilih dompet digital yang bisa ditarik saldonya, apakah transfer ke bank anda atau mudah-mudahan ada pengembangan bisa ambil tunai langsung dari merchant atau di jaringan atm Link atau Prima atau yang lainnya.

Dan saya sangat tidak menyarankan untuk memilih berdasarkan promo atau cashback. Promo atau cashback hanya untuk menarik perhatian anda, atau imbalan anda mengendapkan dana? Saya tidak tahu, anda lebih berhak menilai berdasarkan versi anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun