Mohon tunggu...
Kholilah
Kholilah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Al Azhar Indonesia

"Walaupun bumi akan runtuh, hukum harus tetap ditegakkan"

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tak Perlu ke Jepang, Parung Panjang Juga Punya Salju

31 Maret 2024   23:55 Diperbarui: 1 April 2024   00:38 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Kholilah | Fakultas Hukum Universitas Al Azhar Indonesia

Parung Panjang merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor merupakan salah satu Kabupaten terbesar dan terluas di Indonesia, dengan luas .. .

Kecamatan Parung Panjang terletak di Bogor Barat yang berbatasan dengan Cigudeg, Tenjo, Ciseeng, Rumpin, Gunung Sindur, dan Tanggerang Selatan. Kecamatan Parung Panjang dibentuk sejak tahun 1984 dengan 11 kelurahan/desa. 

Kecamatan Parung Panjang terkenal dengan saljunya, bukan salju berwarna putih dengan sensasi dingin. Melainkan salju debu yang berasal dari truk-truk tambang yang melintasi Kecamatan Parung Panjang. Penambangan itu sudah berlangsung sejak tahun 1982 yang pertama kali dieksplorasi oleh PT. Sudamanik di wilayah Kecamatan Cigudeg. Dengan meningkatnya jumlah penambangan, mengakibatkan meningkatnya intensitas operasional truk-truk tambang. Selain itu, truk-truk yang melintasi juga truk-truk bertonase raksasa pengangkut batu andesit dan pasir. 

Akibatnya jalan di sekitar Parung Panjang, Cigudeg, dan Rumpin mengalami kerusakan parah. Tidak hanya berlubang tapi juga berlumpur dan penuh dengan debu. Mobilisasi masyarakat menjadi terganggu bukan hanya kontur jalan yang tidak layak, tapi kepadatan truk-truk juga membuat jalanan macet. Hal ini, memunculkan amarah warga sekitar karena yang seharusnya mereka diuntungkan justru dirugikan. Dengan konstruksi jalan yang jauh dari kata layak tak jarang sering menelan korban jiwa.

Menurut Aliansi Gerakan Jalur Tambang tercatat sepanjang bulan September-Oktober 2018 aktivitas truk tambang di tiga Kecamatan telah menewaskan 8 (delapan) korban jiwa, belum termasuk di wilayah Legok dan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang yang juga dilintasi truk tambang. 

Warga sekitar, tidak sedikit yang mengalami gangguan kesehatan. Menurut data yang tercatat dan dihimpun oleh Ketua Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Puskesmas Kecamatan Rumpin jumlah pasien dari tahun 2016-2017 terserang beberapa penyakit Infeksi Saluran Pernapasan, yakni:.Pneumonia 126 jiwa, serta ISPA 2.517 jiwa (Balita) dan 3.912 jiwa (Dewasa). Sedangkan di Kecamatan Parung Panjang pada tahun 2016-2017 jumlah pasien yang terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Nasofaringitis Akut menurut data yang terhimpun dari UPT Kecamatan Parung Panjang sebanyak 5.858 Jiwa dan ISPA sebanyak 6.549 jiwa.

Upaya pembatasan lalu lintas sudah pernah dilakukan, tapi aturan yang ditulis dalam secarik kertas hanyalah bentuk kiasan. Aksi demonstrasi di kantor kecamatan sering dilakukan oleh warga. Namun, aspirasi mereka hanya angin belaka. Padahal jalanan tersebut sudah diambil alih oleh Provinsi Jawa Barat, tapi masih belum terjadi perbaikan. Pada awal masa kepemimpinan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat mengadakan peresmian untuk membangun jalan tambang. Namun, sampai akhir masa kepemimpinan nya program tersebut tidak terealisasikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun