Mohon tunggu...
Lilah Nur Kholilah
Lilah Nur Kholilah Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Guru

Hidup adalah sebuah proses, apapun proses yang kamu dapatkan, hadapi dan itu semua pasti akan terlewati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi

9 Desember 2022   23:03 Diperbarui: 9 Desember 2022   23:46 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ABSTRAK

Penelitian yang dilakukan untuk memaksimalkan penyampaian materi dengan menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran yang diterapkan pada penelitian ini adalah model pembelajaran discovery learning untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksplanasi. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen tes, yang berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). 

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi pada siswa kelas XI Mipa 2 SMAN 3 Kabupaten Tangerang. Hasil pengolahan data pada pretest kelas eksperimen yaitu 62,7 dan mendapat peningkatan pada posttest nilai rata-rata menjadi 80,1. Data tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran discovery learning mempengaruhi pembelajaran menulis teks eksplanasi siswa kelas XI.

Kata kunci: Discovery Learning, Menulis, Teks Eksplanasi.

A. Pendahuluan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang harus diikuti oleh siswa baik dari sekolah dasar sampai SMA atau bahkan sampai kejenjang kuliah. Tarigan (2008:1) berpendapat bahwa, keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu; keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut, menulis merupakan tingkatan tersulit untuk dipelajari siswa karena menulis merupakan proses akhir, dengan tulisan batas kepemahaman siswa terhadap suatu materi dapat ternilai.

Kemampuan menulis juga sebagai tolok ukur kemampuan kebahasaan maupun luar bahasa siswa. Akan tetapi, hal tersebut bukanlah menjadi hal kompleks untuk tidak mempelajari menulis. Keterampilan menulis sangatlah penting untuk dikuasai oleh siswa.

Kegiatan menulis tidak terpisahkan dengan seluruh proses pembelaran siswa, selama proses belajar di sekolah siswa sering diperintahkan untuk menulis. Akhadiah (2002:2) mengungkapkan bahwa "menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkan secara tersurat". Menulis berarti mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan dan wawasan ke dalam tulisan yang sistematis dan bisa dipahami oleh orang lain.

Dalam prosesnya, pelajaran menulis ini terkadang membuat siswa merasa bosan dan pada akhirnya menjadi malas untuk mengikutinya. Terlebih jika siswa dipaksakan untuk menulis sebuah karangan, itu akan menjadikan tugas berat bagi siswa. Padahal, keterampilan menulis itu tidak akan datang dengan sendirinya jika tidak dibiasakan dan jika tidak dipelajari secara berkala dan teratur. Hal tersebut yang akan menjadi tantangan tersendiri bagi pengajar untuk mengajak siswa agar aktif dan semangat untuk menulis.

Menulis sebuah teks eksplanaso merupakan salah satu materi yang berkaitan dengan pembelajaran menulis. Dalam menulis sebuah teks eksplanasi siswa dituntut untuk menuliskannya dengan memperhatikan unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks eksplanasi. Materi mengenai teks eksplanasi ini dipelajari pada jenjang SMA kelas XI. Pada praktiknya, kemampuan menulis siswa khususnya dalam hal menulis teks eksplanasi masih jauh dari kata sempurna.

Tentunya siswa kesulitan untuk mengobservasi penyebab terjadinya suatu fenomena sehingga membuat siswa kesulitan mengembangkan teksnya. Untuk itu, guru sebagai fasilitator harus berinovasi untuk mencari media maupun model yang mampu memotivasi siswa dalam hal keterampilan menulis teks eksplanasi ini. Guru harus mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa. Guru dituntut untuk mengupayakan agar siswa mampu menuliskan teks berita dengan memasukkan unsur-unsur yang seharusnya ada dalam teks eksplanasi.

Untuk lebih memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran guru membutuhkan model pembelajaran. Model yang dipakai pun harus sesuai dengan pencapaian pembelajarannya. Jika modelnya sesuai, maka hasilnyapun akan sesuai dengan yang diharapkan. Model yang dipakai untuk pembelajaran menulis ini sangat beragam. Khususnya untuk pembelajaran menulis teks eksplanasi. Guru diajak kreatif untuk memilih model yang betul-betul sesuai dengan pembelajaran yang akan disampaikan. Model pembelajaran bertujuan agar pembelajaran lebih terarah dan dapat tercapai. 

Model pembelajaran yang dipakai dalam penelitian ini adalah, model pembelajaran discovery learning. Dalam model pembelajaran tersebut, siswa akan diajak lebih aktif dalam belajar dan hasil belajarnya diharapkan mampu meningkatkan kemampuan mandiri peserta didik dalam memecahkan suatu masalah. Melalui enam proses yang ada dalam model pembelajaran tersebut. Proses pertama yaitu stimulus, dalam proses ini siswa akan diajak untuk berpikir kritis dalam membentuk pertanyaan-pertanyaan terkait permasalahan yang dimunculkan oleh guru. 

Ketika siswa berpikir otaknya akan aktif bekerja. Kemudian memasuki proses selanjutnya yaitu identifikasi masalah, selain diajak untuk aktif berpikir guru juga akan mengajak siswa untuk aktif dalam hal mengidentifikasi masalah. Hasil dari apa yang dipikirkan siswa akan dibicarakan melalui proses diskusi dan tanya jawab. Pada proses diskusi kelompok itu guru akan mengarahkan siswa dalam mengumpulkan data terkait topik yang diangkat. Proses pengumpulan data tersebut masuk pada tahap ketiga. 

Kemudian memasuki tahap selanjutnya yaitu tahap keempat adalah tahap pengolahan data. Siswa akan diarahkan untuk menganalisis data yang sudah mereka peroleh dari proses diskusi yang sudah mereka lakukan. Memasuki tahapan kelima yaitu tahap pembuktian, pada tahap ini siswa akan melakukan pemeriksaan dan pengecekan secara cermat terkait hasil analisis yang sudah dilakukan. Dan selanjutnya masuk pada tahapan terakhir yaitu tahap penarikan kesimpulan dari setiap masalah yang didapat dan hasil analisis yang diperoleh. 

Proses terakhir inilah yang menjadi tujuan utama peneliti. Setelah dilakukan proses generalisasi siswa akan bisa menentukan tulisan seperti apa yang akan mereka buat. Pada proses ini siswa diajak untuk menuliskan hasil dari pemikiran yang telah diskusikan tersebut sesuai dengan bahasan masing-masing. Dari keenam proses tersebut, model pembelajaran discovery learning dirasa sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Metode menjadi pertimbangan penting dalam sebuah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. 

Sugiyono (2015:107) menyatakan bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Sukardi (2009:178) menyatakan metode penelitian eksperimen merupakan metode yang sistematis guna menjawab hipotesis yang berkaitan dengan sesuatu jika dilakukan pada kondisi yang dikontrol dengan yang diteliti yang utamanya berkaitan dengan sebab akibat.

Metode penelitian eksperimen memiliki beberapa bentuk desain. Sugiyono (2015:108) mengemukakan empat bentuk desain eksperimen sebagai berikut.

  • Pre-Experimental Designs
  • One-Shot Case Studi
  • One Grup Pretest-Posttest
  • Intec-Grup Comparison
  • True-Experimental
  • Posttest Only Control Design
  • Pretest-Posttest Contol Grup Design
  • Factorial Experimental
  • Quasi Experimental
  • Time Series Design
  • Nonequivalent Contol Grup Design
  • Dari keempat bentuk desain eksperimen di atas, desain yang dipakai adalah Pretest-Posttest Control Design. Sugiyono (2015:112) menjelaskan bahwa dalam design Pretest-Posttest Control Design ini terdapat dua kali perlakuan yang masing-masing dipilih secara random (R). Kemudian, kelompok eksperimen diberi perlakuan (X). Dari kelas tersebut diberikan dua kali perlakuan, yaitu di awal dan diakhir proses pembelajaran.
    • R
    • O1
    • X
    • O2
    • Cara kerja desain ini adalah peneliti mengambil satu kelas yang dinamakan kelas eksperimen. Dalam kelas eksperimen ini diberikan perlakuan berupa model pembelajaran discovery learning.
    • Hasil
  • Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif data skor pretest dan posttest pada kelas eksperimen dapat ditemukan nilai rata-rata, varians, dan jumlah anggota sampel. Rata-rata skor pretest sebesar 62,7 dan skor posttest sebesar 80,1. Kemudian dilanjutkan uji perbedaan rata-rata tes akhir yang dilakukan dengan menggunakan uji-t dua pihak dengan taraf signifikan (=0,05).

  • Hasil perhitungan nilai ttabel dengan dk = n1 + n2 -- 2 = 30 + 30 -- 2 = 58 , ttabel = 2,002 dan thitung = 5,2729, dengan kriteria jika --ttabel < thitung > ttabel , maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil perhitungan didapatkan -2,002 < 5,2729 > 2,002 maka sesuai dengan kriteria pengujian Ha diterima. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran discovery learning berpengaruh positif terhadap hasil menulis teks eksplanasi pada siswa kelas XI Mipa 2 SMAN 3 Kabupaten Tangerang.

    C. Pembahasan Hasil

  • Deskripsi pada proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning  ini adalah, siswa sebelumnya dikelompokkan menjadi 5 kelompok, kemudian siswa diberikan sebuah tontonan mengenai video yang berjudul "Halo Matahari". Ketika video ditontonkan guru mengajak siswa untuk menelaah isi yang terdapat di dalamnya dengan berkelompok. Secara tidak langsung siswa memasuki proses berpikir kritis. Selanjutnya masuk pada proses pengumpulan data, siswa menyimak video dan mencatat terlebih dahulu hal yang terdapat di dalam video "Halo Matahari" tersebut.

  • Masing-masing kelompok akan menjelaskan hal-hal yang telah didiskusikan dan disimak bersama proses tersebut masuk ke pada tahap pengolahan data. Setelah proses tersebut selesai, guru mengulas pembelajaran yang telah dilalui dan menjelaskan secara lebih rinci mengenai materi teks eksplanasi.

  • Selanjutnya, guru memberikan siswa LKPD yang masing-masing kelompoknya bersikan gambar berseri dengan tema yang berbeda. Tugas kelompok menulis sebuah teks eksplanasi dengan memasukan unsur kebahasaan yang terdapat pada teks eksplanasi dengan lengkap berdasarkan unsur kebahasaan yang ada.

  • Pada proses pembuatan tugas tersebut, siswa memasuki proses menulis. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif data skor pretest dan posttest pada kelas eksperimen, rata-rata skor pretest sebesar 62,7 dan skor posttest sebesar 80,1.

  • Proses pengujian kemudian dilanjutkan uji perbedaan rata-rata tes akhir yang dilakukan dengan menggunakan uji-t dua pihak dengan taraf signifikan (=0,05). Hasil perhitungan nilai ttabel dengan dk = n1 + n2 -- 2 = 30 + 30 -- 2 = 58 , ttabel = 2,002 dan thitung = 5,2729, dengan kriteria jika --ttabel < thitung > ttabel , maka Ha diterima dan Ho ditolak.

  • Dari hasil perhitungan didapatkan -2,002 < 5,2729 > 2,002 maka sesuai dengan kriteria pengujian Ha diterima. Dengan demikin dapat disimpulkan, penggunaan model pembelajaran discovery learning berpengaruh positif terhadap hasil menulis teks eksplanasi pada siswa kelas XI Mipa 2 SMAN 3 Kabupaten Tangerang

  • Kesimpulan
    Hasil pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning di kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata pretest sebesar 62,7 dan mendapat peningkatan pada nilai posttest dengan nilai rata-rata sebesar 80,1. Dari kedua nilai tersebut, terlihat selisih angka sebanyak 17,4 poin. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model discovery learning berpengaruh positif bagi pembelajaran menulis teks eksplanasi siswa kelas XI Mipa 2 SMAN 3 Kabupaten Tangerang.

 

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji Syukur Allhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa. Berkat nikmat dan karunia-Nya lah jurnal ilmiah yang berjudul "Penerapan Model discovery Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi" dapat tersusun hingga selesai.

Penyusunan laporan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran inovatif terhadap kurikulum yang saat ini sedang berjalan. Selain itu, pembuatan jurnal ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan jurnal ilmiah ini karena tanpa bantuan dari pihak-pihak yang telah membantu kami mungkin laporan ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada:

  • Bapak H Dedi Hidayat, selaku Kepala Sekolah SMAN 3 Kabupaten Tangerang yang telah mengizinkan saya melakukan penelitian ini.
  • Ibu Desi Purwanti, selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum yang telah bersedia menyediakan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan saya selama penelitian ini berlangsung.
  • Siswa kelas XI Mipa 2 tahun ajaran 2020/2021 SMAN 3 Kabupaten Tangerang.

Tanpa bantuan dari pihak-pihak terkait mungkin saya akan mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian dan mungkin penelitian ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari pihak terkait.

Saya menyadari jurnal ini belum dapat dikatakan sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Saya yakin masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam  jurnal ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Tangerang, 23 Oktober 2020

Peneliti

 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia.

Hasani, Aceng. 2013. Ihwal Menulis. Serang: Banten Muda.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Juwito. 2008. Menulis Berita dan Feature's. Surabaya: Unesa University Press.

Keraf, Gorys. 1993. Komposisi. Flores: Nusa Indah.

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mukminan. 2009. Strategi Pembelajaran. Tidak diterbitkan.

Riduwan. 2011. Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta.

Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta : Rajawali Pers.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yoyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sugiyono. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Zainurrahman. 2013. Menulis: Dari Teori Hingga Praktik. Bandung: Alfabeta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun