Mohon tunggu...
Nur Kholillah
Nur Kholillah Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Jika memang harus, patah dan hancurlah! lalu hiduplah kembali dan mencoba lagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Makhluk Separuh Waras

29 November 2024   12:08 Diperbarui: 29 November 2024   12:08 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku, si makhluk separuh waras
Hendak mati mengiris nadi
Sekali, puluhan kali, ratusan kali
Untuk bungkam memori kelam
Namun tauhid memaksa tetap bernyawa
Meski dua puluh empat jam tanpa terpejam
Tanpa tau ke mana
Tanpa jalan keluar
Imanmu tersesat, umpat si maha mengadili
Zikirmu bukan nama tuhanmu
Apakah pecah cawan ilmu mu
Hingga pecah pula warasmu
Aku bisu berperan tuli
Mengutuk mereka separuh jiwa
Menengadah, menangis, meraung
Menghujat diam-diam
Tuhan
Gilas saja warasku
Biar hati gaduh tak kian gaduh
Telinga riuh tak kian riuh
Haruskah gulitaku melebat
Hingga tong cintaku disayat
Bernyawa saja berat
Mengapa tidak di katup pita suara mereka
Tunggu saja
Aku akan hidup kembali
Membeli tauhid mereka
Hingga separuh waras

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Dongeng Petang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun