Siapa yang tidak memiliki hati, tak akan ditemukan dengan hati, dia juga tak akan mencari hati. Sebab tak memiliki cermin hati untuk mengenali diri.
Demikian pula yang mencintai dengan hati, dia selalu bisa memahami dengan hati yang dibimbing cahaya hati yang mencintai. Cahaya rahasia yang jauh dari ego manusiawi.
Hati yang mencintai melayani sepenuh hati, menerima kesempurnaan paduan antara memberi dan menerima kembali, dialektika ikhlas melepas untuk mengabdi.
Hati yang mencintai mengenal waktu jarak dan ruang di bumi bukan yang menghalangi. Hati kekasih yang mencintai hidup dalam tautan desir abadi, melintasi langit mencapai Arasy Ilahi.
Sebab hati yang mencintai, dibentuk dan dilahirkan oleh ruh ilahi itu sendiri, disucikan dari segala rusaknya pernak-pernik duniawi, bergetar dalam segala warna keindahan cinta Ilahi Rabbi.