Mohon tunggu...
Kholilatul Ummah
Kholilatul Ummah Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat Perempuan

Love Allah, love Muhammad, love Islam, love Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kesehatan Mental dan Tragedi Penusukan Pak Wiranto

10 Oktober 2019   19:19 Diperbarui: 11 Oktober 2019   21:28 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tanggal 10 Oktober, diperingati sebagai hari kesehatan jiwa sedunia (World Mental Health Day). Ironisnya hari ini kita sedang disuguhi pemandangan aksi ketidaksehatan mental dua manusia yang menyerang secara membabi buta dan menusuk Pak Wiranto (Menkopolhukan), yang juga mengenai tiga orang lainnya. 

Sebagaimana diketahui dua orang yang berinisial FD dan SA, sepasang suami istri yang diketahui telah terpapar ideologi radikal jaringan teroris. 

Kita semua tentu patut prihatin, sebab kehidupan kita masih terancam menghadapi perilaku yang disebabkan ketidaksehatan mental/jiwa/batin manusia. Semoga dari peristiwa tersebut kita menjadi lebih peduli terhadap nasib anak bangsa sebagai generasi penerus kita nanti.

Kesehatan mental berkaitan dengan kondisi batiniyah atau kejiwaan seseorang, yang gampang-gampang sulit untuk dilihat dan diketahui dengan pasti, apalagi jika mereka bersikap diam dan nampak baik-baik saja secara fisik (lahiriyah). 

Sedangkan yang menjadi penentu baik-tidaknya seseorang itu sesungguhnya apa yang dibalik fisik/lahiriyahnya tersebut, yaitu jiwa/batinnya. Oleh karena itu Allah melihat bukan pada jasad luar seseorang, tetapi melihat pada hati seseorang. 

Dan hati itulah yang menjadi pusat jiwa/batin seseorang, jika baik hatinya maka baiklah badannya, jika rusak hatinya rusak pulalah badannya, sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW. Sehingga jelas bahwa  baik tidaknya hati seseorang akan sangat mempengaruhi baik tidaknya pikiran, perasaan, dan sikap seseorang. 

Sampai disinilah kehidupan batin/mental/kejiwaan seseorang akan sangat dipengaruhi oleh asupan gizi yang diterima, yaitu gizi yang berupa seberapa luas pengetahuannya, seberapa dalam pengalamannya dan seberapa tinggi tingkat kearifan/kebijaksanaannya. Wah tidak mudah ya?. 

Karena itu kesehatan mental/jiwa/batin sesungguhnya menjadi hal yang paling urgent dan mendasar untuk didahulukan dalam proses serta tujuan pendidikan keluarga (informal), pendidikan sekolah/akademis (formal) dan pendidikan secara umum di masyarakat (non formal). 

Dalam bahasa lainnya harus mendahulukan pendidikan karakter yang baik dan jujur, serta mulia (akhlakul karimah). Sebagaimana misi Rasulullah Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.

Lalu dari mana diri kita akan membangun keyakinan jiwa dengan hati yang baik?, tentu sumbernya berdasarkan dari ajaran kitab suci yang sudah pasti kebenarannya. 

Yang kemudian diperjelas dalam ajaran kehidupan para Rasul Allah, dan lebih lanjut dikaji secara lebih mendalam oleh para ulama' sebagai penerus para Nabi hingga sampai pada guru-guru kita kini. 

Ada beberapa kunci kebahagiaan yang bisa dipegang sebagai prinsip dan harus dilaksanakan dalam perbuatan nyata, agar membuahkan manfaat kebaikan dalam kehidupan dunia akhirat kita. Serta benar-benar mendatangkan kebahagiaan hakiki dalam lahir maupun batin kita. 

Ketika Allah berfirman "Qod aflaha man tazakkaa" (benar-benar bahagia orang yang membersihkan diri), maka seyogyanyalah kita menjadi manusia yang senang membersihkan diri. 

Membersihkan diri dari apa saja? Tentu membersihkan diri dari semua perbuatan dosa besar maupun kecil. Selalu berusaha instrospeksi diri agar menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Perbuatan yang harus dijauhi adalah terutama tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, termasuk tidak  bersikap sombong karena berani  mengklaim diri paling benar sendiri, sehingga atas nama kebenaran subyektifnya tersebut lalu menyakiti serta merugikan orang lain. 

Iman sepenuhnya pada Allah disebut seorang mukmin, dan melaksakan ajaran agama Rasulullaah Muhammad SAW disebut seorang muslim. Menjadi mukmin dan muslim akan sempurna apabila menempuh jalan taqwa kepada-Nya. 

Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW "Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu adalah yang paling bertaqwa".

Apabila seseorang telah sampai pada derajat taqwa, yaitu mampu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka disitulah ia disebut sebagai manusia mulia (manusia sempurna), manusia yang sehat lahir batin/mentalnya. 

Manusia yang hatinya selamat (Qolbun Salim), yang sikapnya penuh kasih sayang, bersikap lembut kepada sesama dan semua makhluk-Nya. Dan dalam menelusuri jalan taqwa inilah yang disyaratkan agar diri seseorang selalu secara terus menerus membersihkan jiwanya/hatinya, dari segala bentuk penyakit hati, iri dengki, dendam, sombong, dll. 

Penyakit jasmani yang nampak lebih mudah diobati, tetapi penyakit jiwa/mental/hati itu  bersifat samar, karenanya tidak mudah diobati. 

Hanya yang fokus selalu memohon ridlo Allah, mensyukuri segala anugerah-Nya, dalam segala bentuk dan warnanya. Bagi seorang mukmin, peristiwa yang terjadi selalu membawa kebaikan, membawa hatinya merasakan kedekatan dengan Tuhan. 

Apabila sedang menerima ujian kesedihan, ia menggunakan rasa sabar dalam menjalani, apabila berupa ujian kesenangan ia menggunakan rasa syukur dan menyadari bahwa semua berasal dari Tuhan. 

Yang lembut penuh kasih sayang, tanda sehat hati dan mentalnya. Sedang yang kasar penuh benci dan dendam tanda sakit mentalnya. 

Singosari, 10 Oktober 2019.
Selamat Hari Kesehetan Jiwa Sedunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun