Mohon tunggu...
Kholilatul Ummah
Kholilatul Ummah Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat Perempuan

Love Allah, love Muhammad, love Islam, love Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan Cinta

26 Agustus 2019   21:38 Diperbarui: 26 Agustus 2019   22:15 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika perih menyelusup pelan
Tanda hati mulai berkelindan

Akar dunia telah tumbuh berserabut
Sebab diri lupa mengingat dan menyebut

Kadang jiwa raga merana
Untuk melahirkan yang Nyata

Rindu makin menuju
Biarpun harus pilu

Adakah yang lebih penting untuk dipersiapkan
Diantara perjalanan sesaat yang segera diakhirkan

Dari alam asal, rahim, dunia, akhirat
Semua telah tertata, terarah, tersemat

Tiada waktu lagi untuk bermain-main
Apalagi untuk mencari jalan yang lain

Bila aku lupa, kuharap engkau mengingatkan
Bila aku mati, semogalah engkau mendo'akan

Tiada kenangan terindah
Kecuali hati yang penuh cinta

Rinduku, rindumu, rindunya, rindu kita
Bagai paduan irama orkestra ketulusan rasa

Maka selalu mencintalah karenaNya
Sebab semua hal, tiada terkecuali adalah milikNya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun