Mohon tunggu...
Lila efriantoMissa
Lila efriantoMissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ma ada siswa ilmu komunnikasi undana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kontras yang Bisu

4 Februari 2023   20:53 Diperbarui: 4 Februari 2023   21:13 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Ada yang bilang Begini Bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat

Ada Yang bilang Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Ada yang bilang begni  Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar."

Ada yang  Bilang Salam Pancasila Dalam setiap seminar dan Dialog - dialog Besar"

sabtu, 4 februari 2023
panasnya kota Kupang memaksaku Untuk memberhentikan Beat anti Lecet Jarang cuci dibawah sebuah Pohon yang sengaja disuruh Tuhan Untuk tumbuh agar memberikan sedikit kesejukan bagi mereka Yang dibantai matahari hingga berlumuran keringat  Tampa rexona.

Lalu lalang kendaraan seakan memaksaku Untuk mengalihkan fokus, Sepintas beberapa pasangan berboncengan, ada yang mengambil posisi Nungging,
ada yang posisi Duduknya berjarak ( si cewek duduknya di atas  besi belakang) , namun dengan canda dan tawa begitu romantisnya. seakan mengejekku yang Hingga  saat Ini masih Berpangkat Jokers ( Jomblo keren sejawat )
terlintas dalam Pikiranku berguman Tuhan Jika  memang aku punya  jodoh,  Pertemukanlah sedini mungkin. tapi Jika tidak Pertemukanlah aku dengan Jodoh orang pun tidak apa".

Lintasan kendaraan sejoli Terus berlalu lalang, membuatku semakin terdiskriminasi, Sembari menguatkan batin, aku mengambil Headsed Bututku, Yang ku beli dengan susah payah mengumpul receh dengan sembunyi sembuyi sambil berpura miskin  saat sedang diskusi arah Gerakan Dengan beberapa kawan aktivis.
 lagu Tikus kantor karya iwan fals sudah menggema di telinga, Sekejab Aku tertawa dengan beberapa lirik, Bagaimana bisa kucing yang  bingung bingung saat Tikus ganti Muka, sepintas Nalar positif ku bekerja mungkin saja Tikus dan kucing jaman sekarang sudah sama kuat, atau bahkan sudah Menjadi sahabat layaknya di film tom And Jerry..
hahahaaha akau tertawa keras dan semakin bingung dengang logika ku..

 Rupanya alam memaksaku Untuk terus berpikir,ia membuatku  Aku tercengang dengan yang di depanku, Bukan lagi  gerombolan sejoli, Seorang  dengan langkah kecilnya, Terus berjuang melawan Kehidupan, memilih beberapa kaleng bekas kedalam karung yang Ukurannya melebihi Postur badannya.
Anak kecil Yang kurus itu seakan mengisyaratkan Tuntutan terhadap Keadilan, Ia menyumbangkan selaksa keresahan berada di depanku.

Bersungut-sungut Aku menghina rezim fasis dalam bisikan kecilku, sambil menunduk dan berjaga" dari pantauan Intel yang sedang mencari Tumbal KUHP pasal penghinaan.

Lihat itu, yang kini tengah berkuasa, perampasan lahan di mana-mana, pembantaian terus berlanjut di tengah tuntutan penyelesaian hak asasi manusia yang hendak berakhir dengan kata maaf dari penguasa, kekerasan terhadap demonstrasi yang diluar nalar, pendidikan yang makin menyamakan manusia dengan budak karena mendidik anak bangsa sebagai mesin prusahaan bukan untuk cerdas, ekonomi orang kecil dengan harga kebutuhan pokok yang semakin naik, pinjaman hutang luar negeri yang semakin meningkat dan tinggi, lalu orang kecil tetap saja begitu dan tidak berubah.

Apa yang mau kita harapkan dari Segerombolan orang dalam rumah megah itu, OMNIBUSLAW dan RUU KUHP,  aja bisa lolos padahal menuai protes dari seluruh kalangan dari berbagai wilayah karena beberapa pasal yang kontroversi mengandung unsur ketidakberpihakan pada demokrasi dan orang kecil, malah menguntungkan mereka para oligarki dan mencabuli demokrasi tapi lolos juga kan ? Pengesahan KUHP merupakan contoh palsunya Demokrasi Rezim Penguasa kini.

Belum lagi amukan para kepala desa menuntut agar diperpanjang masa jabatannya, padahal menurut ICW Korupsi yang rentan terjadi dan paling merugikan negara itu adalah para kepala desa. dan itu baru di kasih masa jabatan selama 6 tahun, apalagi lebih. Aneh kan bila orang-orang dari gedung putih itu keluar dan cepat merespon keluhan para kepala desa yang demo.

Jalan keluar dari ini semua, Adalah bagaimana pemuda Mahasiswa harus Berani Berdiri bersama rakyat Menentang semua ketimpangan Kota, Dengan berani menolak intervensi senior yang Yang hari Ini sudah masuk sebagai pengambilan Keputusan Untuk kemakmuran rakyat, Namun malah berbalik menjadi Penindas.

tak terasa satu Album lagu iwan fals sudah habis ku dengar, kebetulan matahari sudah ditutupi awan dan lambungku sudah menjerit menuntut Haknya artinga harus segera Pulang.
 walaupun nanti makannya tidak ditemani Do'i, tak masalah, nanti juga terhibur saat menonton Fajar Sad boy yang tak henti menangis di semua channel youtube dengan viewers membengongkan. __)

Untuk pembaca Tulisan Ini Nanti malam sebelum tidur Jika kau Punya pacar,Berdoalah  bagi pacar mu tapi Jika tidak, berdoalah Bagi negaramu agar tahun 2024 nanti, Kekuasaan jangan jatuh ke tangan kaum Zolim,

Sebab aroma kucing - kucing rakus itu mulai tercium

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun