Kotawaringin Timur terdiri dari 15 kecamatan dimana 3 diantaranya terletak di wilayah pesisir merupakan kabupaten induk dari wilayah Pemekaran Kabupaten Katingan dan Kabupaten Seruyan. Secara astronomis terletak antara posisi 1110'50" - 1130'46" Bujur Timur dan 023'14" - 332'54" Lintang Selatan.Â
Pulau-pulau yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur pada umumnya berada di dalam dan muara sungai Mentaya, dimana yang tercatat dan memiliki nama sampai dengan saat ini antara lain adalah Pulau Hanaut, Pulau Lepeh, Pulau Kamapit, dan Pulau Hanibung. Pulau-pulau tersebut pada umumnya dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan kelapa milik masyarakat dan yang lainnya belum dimanfaatkan dan hanya ditumbuhi oleh semak dan pepohonan liar.
Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki wilayah pesisir dengan perairan estuarine yang luasnya sekitar 78.000 ha, merupakan daerah subur dan virgin sebagai fishing ground dan nursery ground, dan perairan laut dengan panjang pantai sekitar 70 Km sebagai daerah penangkapan (fishing ground) sekaligus memiliki mangrove seluas 33.400 Ha dimana potensi yang cocok untuk mengembangkan potensi perikanannya.Â
Strategi pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan dalam memasuki Era Globalisasi diarahkan pada pengembangan teknologi untuk menunjang usaha secara rasional dan berkesinambungan, pemanfaatan teknologi tepat guna dan kemudahan pelayanan bagi masyarakat pelaku bisnis dibidang Kelautan dan Perikanan, menyediakan sarana dan prasarana perikanan bagi kelancaran usaha, dan penegakan hukum serta pembinaan dan pengawasan sumberdaya Kelautan dan Perikanan,Â
sehingga pada akhirnya dengan sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki akan dapat mewujudkan perekonomian yang mandiri. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Kotawaringin Timur adalah memperbanyak penganekaragaman (diversifikasi) olahan hasil perikanan. Produk olahan hasil perikanan yang ada di daerah ini antara lain ikan kering (ikan asin), kerupuk ikan, kerupuk udang, amplang, terasi dan mpek-mpek.
Data UMKM di Kab. Kotim Tahun 2010
Adapun Permasalahan-permasalahan yang dihadapi Kabupaten Kotawaringin Timur dalam pengembangan dan pembangunan kelautan dan perikanan antara lain adalah :
- Luasnya wilayah dan kondisi transportasi yang kurang memadai serta terbatasnya fasilitas kelembagaan menimbulkan kendala dalam pemanfaatan, pembinaan, pengelolaan, dan pengawasan sumberdaya;
- Terbatasnya kemampuan dan akses permodalan mengakibatkan potensi belum dapat dieksploitasi secara optimal;
- Sarana produksi masih didatangkan dari luar daerah;
- Usaha sektor kelautan dan perikanan belum banyak menarik minat investor untuk menanamkan investasinya.
Alternatif upaya peningkatan konsumsi ikan yang diperlukan saat ini di Kabupaten Kotawaringin Timur adalah menjamin ketersediaan (supply) ikan yang baik dan hiegenis. Di Sampit ibukota kabupaten ini telah memiliki Pasar Ikan Mentaya (PIM) yang megah dan permanen sebagai tempat untuk melayani masyarakat yang memerlukan berbagai jenis ikan setiap harinya.Â
Adapun perkembangan pemasaran hasil perikanan di Kabupaten Kotawaringin Timurdapat digambarkan dengan keberadaan pelaku usaha perikanan (pedagang ikan) maupun jenis-jenis komoditi hasil perikanan yang diperdagangkan di beberapa lokasi seperti Pasar Ikan Mentaya (PIM), Pasar Keramat Baamang dan Pasar Induk Mentaya Hilir Selatan di Samuda. Data terakhir yang dihimpun oleh petugas statistik P2HP Dinas Kelautan dan Perikananan Kabupaten Kotawaringin Timur untuk pelaku usaha perikanan dan banyaknya jenis komoditi hasil perikanan yang diperdagangkan dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini.
Daftar Pelaku Usaha Perikanan (Pedagang) Dan Jenis Komoditi Hasil Perikanan
Lokasi