Mohon tunggu...
Lilac Blues
Lilac Blues Mohon Tunggu... Administrasi - A mother of two, employee of multinational company and part-time anti hoax campaigner

A mother of two.. a wife of loving husband who try to live a life at the the fullest..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Pancasila Masih Relevan Sebagai Ideologi Negara dan Bangsa?

14 September 2024   20:15 Diperbarui: 14 September 2024   20:17 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan global adalah masalah atau isu yang berdampak pada masyarakat di seluruh dunia dan memerlukan kerja sama internasional untuk mengatasinya. Tantangan ini biasanya melibatkan berbagai aspek seperti lingkungan, ekonomi, kesehatan, dan politik, serta dapat berdampak pada keberlanjutan dan kemajuan umat manusia. Tantangan global membutuhkan solusi yang inovatif dan kolaboratif antar negara serta melibatkan sektor publik, swasta, dan masyarakat sipil. Namun, tanpa ada nya penyelesaikan lokal dalam sebuah negara itu sendiri, tantangan global tidak dapat terselesaikan.

Dalam menangani tantangan global dan modernisasi, diperlukan sebuah ideologi yang dianut oleh tiap-tiap bangsa yang menjadikan nya sebagai acuan tak hanya dalam pengambilan keputusan bagi negara, namun juga sebagai acuan dalam bermasyarakat. Tantangan globalisasi dan modernisasi membawa dampak signifikan pada cara pandang generasi muda terhadap ideologi nasional.  Hal tersebut membuat adanya tanda tanya, apakah Pancasila masih relevan di era modern ini? Jawabannya, sangat relevan. Sebagai ideologi yang diambil dari nilai-nilai luhur bangsa dan tercermin dalam perilaku sehari-hari, Pancasila sering kali dianggap kuno oleh sebagian kalangan. Namun, jika ditelaah lebih dalam, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila justru semakin relevan di tengah tantangan globalisasi dan modernisasi ini.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti persatuan, keadilan sosial, dan kemanusiaan, justru sangat di butuhkan dimana banyak sekali budaya serta pandangan baru yang masuk lewat ke masyarakat melalui perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang tak bisa dipungkiri dan mudah nya akses terhadap dunia luar sering kali berimbas pada sulit nya masyarakat dalam memilah informasi yang mereka dapat. Karena itu, Pancasila berperan sebagai filter untuk menjaga identitas nasional dari pengaruh-pengaruh luar yang negatif dan tidak sesuai dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Di tengah ancaman disintegrasi yang sering kali muncul, terutama karena konflik berbasis identitas, Pancasila tetap relevan sebagai penjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Namun, apabila kita tetap menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman kita dalam bermasyarakat, bangsa ini dapat menghadapi setiap tantangan bangsa mulai dari konflik etnis, agama, sampai ideologi negara.

Pancasila juga menjadi landasan kuat dalam sistem politik dan demokrasi Indonesia. Dalam Sila keempat, yakni Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, menekankan pentingnya musyawarah dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan politik. Di era demokrasi modern, prinsip ini sangat penting, terutama ketika kita dihadapkan pada tantangan polarisasi dan kontestasi politik yang sering kali memecah belah masyarakat. 

Dalam konteks berpolitik, Pancasila masih menjadi acuan yang relevan untuk menjaga stabilitas demokrasi. Prinsip musyawarah yang ada dalam Pancasila menerapkan bahwa keputusan yang diambil harus berdasarkan kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan golongan. Dengan demikian, Pancasila tetap valid sebagai dasar bagi proses politik yang demokratis di Indonesia.

Sebagai negara dengan keberagaman yang sangat tinggi, Pancasila juga merupakan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai dalam Pancasila, seperti keadilan sosial dan persatuan, sangat diperlukan di tengah arus globalisasi yang sering kali mengutamakan individualisme. 

Dengan tantangan yang dihadapi bangsa saat ini, seperti ancaman radikalisme dan polarisasi sosial, tak bisa dipungkiri bahwa akan ada banyak perbedaan pada cara pandang setiap idividu terhadap globalisasi dan modernisasi. Namun dengan adanya Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, perbedaan pandangan tersebut tidak akan menjadi masalah karena Pancasila akan menjadi perekat yang menghindari terjadi nya perpecahan bangsa.

Pancasila tidak hanya sekedar nilai-nilai luhur, maupun jargon yang senantiasa didengungkan setiap saat. Namun sejatinya merupakan jati diri bangsa yang harus kita akui telah berakar di hati setiap masyarakat. Hal ini terdengar sangat utopis namun harus diakui meskipun dalam penerapan sehari-hari seringkali terjadi deviasi, Pancasila dengan nilai-nilainya yang universal tetap menginspirasi dan relevan dalam menghadapi isu-isu kebangsaan dan nasionalisme. 

Dengan tetap memegang teguh Pancasila, Indonesia dapat menghadapi tantangan baik dari dalam maupun luar tanpa kehilangan identitas dan jati dirinya. Pancasila tidak hanya menjadi pedoman bagi pemerintah namun juga bagi kehidupan masyarakan sehari-hari. Dengan demikian, Pancasila akan masih terus menjadi panduan yang valid bagi bangsa di era global ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun