Mohon tunggu...
Lila Chou
Lila Chou Mohon Tunggu... Dosen - The lecturer is a profession but being yourself will be happier

Segala sesuatu yang kita rasa, kita lihat dan kita dengar adalah sumber inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tips Menulis Semudah Kita Bernafas

24 Agustus 2020   21:33 Diperbarui: 25 Agustus 2020   00:19 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menerjemahkan kalimat “menulis itu semudah kita bernafas” mengajak kita untuk berpikir apakah bernafas itu mudah atau sulit….tentu jawabnya adalah mudah karena bernafas itu tidak perlu mikir. Bernafas akan menjadi sulit apabila kita berpikir. seperti kita bernafas dalam 1 menit kita harus harus menarik nafas dan menghembuskan berapakali, 1 jam kita  menarik nafas dan harus menghembuskan berapakali. Apabila kita berfikir bahwa bernafas itu menjadi sulit , maka seperti orang yang sesak nafas dan dia harus berpikir bagaimana caranya bernafas. Jadi bernafas tersebut tidaklah sulit sepanjang natural. Begitu juga dengan menulis, akan menjadi sulit karena dipikir. Mengapa menjadi sulit? Karena kita mencampur adukan dua pekerjaan yaitu menulis dan mengedit. 

Menulis akan lebih mudah semudah kita bernafas sepanjang anda tidak mencampurkan pekerjaan menulis dengan pekerjaan mengedit. Dibagian selanjutnya akan dijelaskan bahwa mengedit itu sulit, dibutuhkan kehati-hatian, berpikr, ketelitian sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dari menulis. Menjadi editor itu lebih berat dari penulis. Waktu anda menuangkan ide, gagasan, perasaan ke dalam tulisan  tidak usah berpikir apakah benar tidak tulisannya, apakah benar kosa katanya, apakah benar titik koma nya, apakah kualitas tulisan bagus atau tidak, apakah layak atau tidak dibaca orang. Karena itu semua adalah bagian dari mengedit bukan menulis. biarkan saja kesulitan-kesulitan terkumpul pada bagian editing. Begitulah hasil paparan yang diberikan oleh Bapak Cahyadi.

Pisahkan aktifitas menulis dengan mengedit

Sebelum naskah dipublikasikan harus dilakukan proses mengedit dahulu. Editing yang dilakukan terkait dengan pesan yang akan disampaikan. Editing dilakukan oleh penulis sendiri sebelum masuk ke tim editor yang disiapkan oleh penerbit mayor bila menjadi buku. Proses pengeditan meliputi :

1. Edit isi/pesan

Menulis itu bahwa anda sedang  menyampaikan sebuah pesan kepada khalayak/pembaca. Pesan ini yang mengetahui adalah penulis sendiri. Jangan sampai apa yang dituliskan menimbulkan bias persepsi dari pembaca karena kesalahan dalam pemilihan kosa kata atau cara menyampaikan yang tidak tepat.

2. Edit gaya Bahasa

Gaya Bahasa banyak ragamnya, agar terjadi keserasian atau kesesuaian di tiap-tiap paragraph yang ditulis, misalnya pada bagian depan anda menggunakan gaya Bahasa yang formal dan pada bagian belakang dengan gaya yang tidak formal sehingga terasa berbeda waktu membacanya. meskipun pesan tetap tersampaikan diusahakan menggunakan gaya Bahasa yang konsisten.

3. Edit kosa kata.

Bisa jadi ada kosa kata tertentu yang digunakan berulang-ulang dalam tulisan yang dibuat., oleh karena itu coba usahakan menggunakan kosa kata lain yang memiliki maknanya serupa. Contohnya: anda berasal dari lingkungan akademis/kampus, pada saat menulis ingin membahasakan ke bahasa publik tetapi terlalu banyak istilah kampus, akademik, ilmiah murni yang digunakan sehingga akan membingungkan pembaca pada umumnya.

4. Edit paragraph.

Ada beberapa kemungkinan proses editing menulis  misalnya mengedit satu paragraf. Apakah paragraph tersebut sudah membentuk satu kesatuan makna atau belum, bisa jadi paragraph ini terlalu pendek sehingga harus ditambahkan kalimat atau menggabungkan paragraph lain sehingga membentuk satu kesatuan makna dan bila terlalu panjang bisa dibagi menjadi beberapa paragraph. Tujuan editing paragraph lainnya yaitu untuk mengecek apakah paragraph yang satu dengan yang lain punya keserasian, ketersambungan, dan membentuk satu makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun