Mohon tunggu...
Lila Chou
Lila Chou Mohon Tunggu... Dosen - The lecturer is a profession but being yourself will be happier

Segala sesuatu yang kita rasa, kita lihat dan kita dengar adalah sumber inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Dasar-dasar menulis, tujuan, dan manfaat menulis

19 Agustus 2020   21:55 Diperbarui: 22 Agustus 2020   20:59 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Melalui tulisan kita dapat menjelajahi nusantara dan dunia"

Setelah saya menyaksikan tayangan video tentang pengalaman, dasar-dasar menulis, tujuan, serta tips dari menulis oleh Bapak Ustad Cahyadi Jakariawan, tentunya banyak sekali inspirasi, motivasi, pengetahuan baru yang didapat dalam keterampilan menulis.

Pengetahuan tentang dasar menulis yang dimiliki oleh bapak Cahyadi ini ternyata dari senangnya beliau membaca yang pada akhirnya mengarahkan beliau untuk suka dan terbiasa menulis. Pengalaman pertama beliau menulis yaitu pada saat kuliah di UGM.

Perjalanan karir menulisnya diawali dengan membaca sebuah opini yang tertulis di koran yang bertentangan dengan pemikirannya. Kemudian beliau mencoba membuat suatu tanggapan dengan membahas tentang opini yang ngawur tersebut. Tanpa disadari tulisannya tersebut di publish dan mendapat banyak respon. Hal tersebut menjadi sesuatu yang sangat membanggakan bagi dirinya, bahwa dirinya ternyata bisa menulis.

Selanjutnya beliau bergabung di majalah Fakultas di UGM, dan mulai banyak menulis pada koran nasional, dan koran-koran lokal di Jawa Tengah. Perjalanan karirnya semakin jelas dan membuahkan hasil yang baik, oleh karena itu semakin produktiflah beliau dalam menulis. Dari hasil menulis akhirnya beliau dapat menopang seluruh kehidupan pribadinya dan keluarganya.

Ternyata dalam keterampilan menulis itu terdapat beberapa tujuan. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Ustad Cahyadi Jakariawan, tujuan menulis di antaranya adalah:

Pertama, memiliki tujuan ideologis. Seorang penulis yang memiliki tujuan ideologis tentunya memiliki keyakinan hidup tertentu. Contohnya, orang yang punya keyakinan hidup tertentu, memiliki misi ingin mempengaruhi orang lain untuk menerima keyakinannya. Terkadang seorang penulis dengan tujuan ideologis ini tidak peduli dibayar atau tidak, di like atau tidak. Tentunya tulisan yang memuat kajian ideology haruslah dalam konteks yang positif.

Kedua, memiliki tujuan akademis. Tulisan dengan tujuan akademis banyak dilakukan pada lembaga-lembaga yang sifatnya akademis, contohnya perguruan tinggi. Seperti menulis artikel, jurnal, penelitian, buku ajar, bahan ajar, dan lain-lain. Tetapi dalam penulisannya banyak terikat dengan aturan-aturan akademis. Sehingga penulis tidak leluasa menjadi dirinya sendiri. Dalam tujuan ini, hampir kebanyakan mereka menulis karena tuntutan akademis yang harus dikerjakan.

Ketiga, menulis untuk tujuan ekonomi. Dengan keterampilan menulis mereka akan mendapatkan keuntungan dari situ. Misalnya, setelah seseorang menulis lalu tulisannya diterbitkan maka orang itu akan mendapatkan bayaran atau royalty dari tulisan yang dia buat. Dapat juga dengan mengikuti lomba-lomba menulis. Bila menjadi pemenang sudah tentu akan mendapatkan hadiah berupa nominal uang.

Keempat, memiliki tujuan psikologis atau dengan kata lainnya katarsis. Penyaluran-penyaluran emosi melalui media tulisan. Seperti seseorang yang sedang sedih lalu menuangkan semua kesedihannya atau sesuatu yang mengganjal dalam dirinya ke dalam tulisan yang pada akhirnya mendapatkan  kelegaan pada dirinya.

Kelima, memiliki tujuan politis. Tujuan ini banyak dilakukan oleh mereka yang bergerak dibidang politik. Sebagai contoh seorang politikus. Menulis untuk tujuan politis biasanya cara yg digunakan adalah cara politis, atau politis yg sifatnya praktis atau yang sifatnya edukasi politis.

Keenam, memiliki tujuan pedagogis. Tujuan menulisnya untuk pendidikan, mendidik./mengedukasi tentang gaya hidup atau hal-hal praktis dalam kehidupan, mengedukasi berbagai lapisan masyarakat

Ketujuh, memilki tujuan medis. Karena menulis bagian dari teraphy, diyakini dengan menulis dapat menyehatkan.

Kedelapan, memiliki tujuan pragtis/pragmatis. Menulis dengan tujuan ini biasanya memiliki keinginan untuk popular atau terkenal, mendapatkan posisi tertentu. Menulis  dengan tujuan pragtis ini banyak dilakukan pada pembuatan laporan, makalah yang menjadi syarat pada kelulusan. Biasanya banyak dilakukan di Perguruan Tinggi.

Dari uraian di atas, ternyata yang mendasari tujuan seseorang menulis itu karena mereka tau dengan menulis itu akan memberikan manfaat.

Menurut Bapak Cahyadi, ada beberapa manfaat menulis yang perlu diketahui. Di antaranya adalah:

* Kemanfaatan lebih bercorak nilai/spiritual. Dalam hal ini, manfaat menulis membuat kita banyak membaca dan belajar. Menulis menuntut kita belajar dan membaca. Semakain banyak membaca, ilmu kita akan bertambah. Salah satu cara agar kita makin banyak pengetahuan dan ilmu yaitu dengan menulis. Semakin banyak menulis maka ada tuntutan untuk membaca.

* Menulis itu melatih kita berpikir sistematis dan logis. Menulis apapun, misalnya menulis fiksi, novel, cerpen, dll. Pada saat orang membaca tulisan itu tentunya harus logis. Sekalipun itu hanya cerita fiksi. Ketika menulis fiksi harus memiliki kemampuan menggabungkan, menghubungkan antara narasi sejarah dengan cerita hayalan. Tidak boleh ngawur, logis dan sistematis. Jadi harus benar-benar fiksi yg berlandaskan sejarah.

* Membaca menangkap makna. Ketika seseorang melakukan proses membaca dapat dikatakan orang tersebut sedang melakukan proses menangkap makna, makna yang sudah ditangkap akan lebih terkuatkan apabila dituliskan kembali. Menjadi terikat apabila langsung dituliskan. Hal-hal yang sudah dibaca akan mengikat, tidak menguap begitu saja,. Jadi dengan menulis dapat mengikat makna. Menulis membuat kita memiliki kemampuan mengikat makna

* Kemanfaatan katarsis (kemanfaatan nilai). Hal ini dapat membuat kelegaan pada diri seseorang karena telah menuliskan apa yang menjadi ganjalan pada dirinya.

* Menjadi sarana dakwah. Ada sesuatu yang tidak bisa disampaikan secara lisan, namun bisa disampaikan secara tulisan. Seperti contohnya para pendakwah. Mereka dapat menyampaikan ilmunya kesemua kalangan tanpa terbatas. Dengan mengajarkan kebaikan-kebaikan pada umatnya.

* Menjadi sarana edukasi dan berbagi. Memberikan pencerahan, pengajaran, pembelajaran,atau hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain melaui tulisan. Dalam seminar biasanya terbatas dengan jumlah peserta dan kapasitas ruang, tetapi dengan menulis mampu menyebar ke ribuan orang.

* Ada kepuasan mental, inteklektual, spriritual. Biasanya hal ini memunculkan kepuasan pada diri seseorang setelah selesai membuat tulisan. Bisa dengan terbitnya buku, jurnal, opini, dan lain-lain. Kepuasan itu kadang muncul meskipun hasil karyanya tidak menjadi best seller.
Menulis pun memiliki kemanfaatan yang lebih bersifat praktis. Misalnya:

* Dikenal oleh publik.  Dikenal itu penting agar memperkuat identitas kita. Meskipun tidak menjadi terkenal minimal cukup dikenal oleh publik. Bagaimana caranya, tentunya dengan menulis. Makin banyak tulisan kita maka makin banyak dikenal oleh masyarakat.

* Kemanfaatan ekonomis. sebagai contoh uang yang didapatkan dari menulis baik di koran, majalah, buku, dan lain-lain. ini dapat dikatakan kemanfaatan langsung. Ada juga kemanfaatan tidak langsung, seperti menjadi narasumber pada acara forum setelahnya kita mendapatkan uang dari acara itu.

* Kemanfaatan kesehatan. Orang menjadi sehat karena menulis. Menulis sebagian dari terapi.

* Sarana bagi kita mengenal dunia. Melalui tulisan kita dapat menjelajahi nusantara dan dunia. Kita diterbangkan oleh buku dan karya tulis yang kita buat.

Di dalam menulis ada prinsip-prinsip yang harus diterapkan. Mengapa demikian....karena kita menulis berada dalam wilayah yang ada nilainya.

Prinsip yang pertama adalah prinsip kebenaran. Menulis harus yang benar dan kita harus yakin dengan apa yang kita tuliskan. Terutama penulisan ideologis. Kebenaran menjadi prinsip yang sangat penting. Prinsip Kebenaran disini adalah dalam value atau nilai dari apa yg kita yakini.

Kedua dalah prinsip kebermanfaatan, Dalam menuliskan sesuatu tentunya haruslah yang bermanfaat. dalam arti yang positif, menginspirasi orang untuk melakukan kebaikan.

Ketiga adalah prinsip etis. Jangan sampai kita menuliskan sesuatu menyakiti, atau menyinggung orang lain. Jadi harus diperhatikan hal-hal semacam itu dalam membuat tulisan.

Inilah beberapa uraian singkat yang dapat saya simpulkan dari tayangan video mengenai dasar-dasar dalam menulis, tujuan dan kemanfaatan menulis yang dipaparkan oleh Bpak Ustad Cahyadi Jakariawan. Semoga memotifasi kita semua yang ingin memulai menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun