Kelima, memiliki tujuan politis. Tujuan ini banyak dilakukan oleh mereka yang bergerak dibidang politik. Sebagai contoh seorang politikus. Menulis untuk tujuan politis biasanya cara yg digunakan adalah cara politis, atau politis yg sifatnya praktis atau yang sifatnya edukasi politis.
Keenam, memiliki tujuan pedagogis. Tujuan menulisnya untuk pendidikan, mendidik./mengedukasi tentang gaya hidup atau hal-hal praktis dalam kehidupan, mengedukasi berbagai lapisan masyarakat
Ketujuh, memilki tujuan medis. Karena menulis bagian dari teraphy, diyakini dengan menulis dapat menyehatkan.
Kedelapan, memiliki tujuan pragtis/pragmatis. Menulis dengan tujuan ini biasanya memiliki keinginan untuk popular atau terkenal, mendapatkan posisi tertentu. Menulis  dengan tujuan pragtis ini banyak dilakukan pada pembuatan laporan, makalah yang menjadi syarat pada kelulusan. Biasanya banyak dilakukan di Perguruan Tinggi.
Dari uraian di atas, ternyata yang mendasari tujuan seseorang menulis itu karena mereka tau dengan menulis itu akan memberikan manfaat.
Menurut Bapak Cahyadi, ada beberapa manfaat menulis yang perlu diketahui. Di antaranya adalah:
* Kemanfaatan lebih bercorak nilai/spiritual. Dalam hal ini, manfaat menulis membuat kita banyak membaca dan belajar. Menulis menuntut kita belajar dan membaca. Semakain banyak membaca, ilmu kita akan bertambah. Salah satu cara agar kita makin banyak pengetahuan dan ilmu yaitu dengan menulis. Semakin banyak menulis maka ada tuntutan untuk membaca.
* Menulis itu melatih kita berpikir sistematis dan logis. Menulis apapun, misalnya menulis fiksi, novel, cerpen, dll. Pada saat orang membaca tulisan itu tentunya harus logis. Sekalipun itu hanya cerita fiksi. Ketika menulis fiksi harus memiliki kemampuan menggabungkan, menghubungkan antara narasi sejarah dengan cerita hayalan. Tidak boleh ngawur, logis dan sistematis. Jadi harus benar-benar fiksi yg berlandaskan sejarah.
* Membaca menangkap makna. Ketika seseorang melakukan proses membaca dapat dikatakan orang tersebut sedang melakukan proses menangkap makna, makna yang sudah ditangkap akan lebih terkuatkan apabila dituliskan kembali. Menjadi terikat apabila langsung dituliskan. Hal-hal yang sudah dibaca akan mengikat, tidak menguap begitu saja,. Jadi dengan menulis dapat mengikat makna. Menulis membuat kita memiliki kemampuan mengikat makna
* Kemanfaatan katarsis (kemanfaatan nilai). Hal ini dapat membuat kelegaan pada diri seseorang karena telah menuliskan apa yang menjadi ganjalan pada dirinya.
* Menjadi sarana dakwah. Ada sesuatu yang tidak bisa disampaikan secara lisan, namun bisa disampaikan secara tulisan. Seperti contohnya para pendakwah. Mereka dapat menyampaikan ilmunya kesemua kalangan tanpa terbatas. Dengan mengajarkan kebaikan-kebaikan pada umatnya.