awan yang cerah mempertemukan kita di suatu dimensi kecil nan sesak
berjibun orang di dalamnya dan kita diantaranya
kau tersenyum menatapku dan sebaliknya
semua terasa asing kala pertama kita berjumpa
namun menyenangkan dikemudiannya
aku dan kamu berteman baik
hingga suatu ketika seseorang melihat beda akan kedekatan kita
namun semua itu tidak bertahan lama
semua seolah menentang adanya rasa
mulai dari teman, dosen hingga tuhan
semua memisahkan kita dengan perlahan
hujan pun yang tak bisa berucap
juga mengusik ketenangan kita
awan dan alam yang hening
tiba-tiba hilang oleh guyuran hujan
semua berlangsung dengan cepat
basah dan tidak nyaman
seperti itulah keadaan kita kala itu
dan sekarang  . . .
semua sudah berlalu dan hilang
aku percaya tuhan tidak mengutuk kita
inilah nikmat yang tersembunyi dalam petaka
tuhan jangan kau biarkan diri ini lupa
untuk mensyukuri nikmat terjagaÂ
darimu. . .