Mohon tunggu...
Holikin Ismail
Holikin Ismail Mohon Tunggu... -

ولد في منداغين هي جزيرة من جوازيرة في المندوري، في ٩ فبرواري ١٩٨٦. اسمعيل ابن تينو هو ابوه واسم امه هي حافظة بنت الحاج راوي. والان هو المدرس في المدرسة الاساس الاندونيسيا في المكان الذي ميلاده..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan

28 Februari 2015   09:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:22 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Benar apa yang kita dengar dari sebuah adagium, bahwa ilmu itu cahaya dan kebodohan adalah sebuah kegelapan. Ilmu akan menuntun orang-orang yang berilmu ke arah keselamatan, ke jalan yang terang. Dengan ilmu, manusia mampu survive dan beradaptasi dari zaman ke zaman. Makanya, apa rahasia Allah SWT memberi pengajaran kepada Nabi Adam sebelum Dia menempatkannya di surga? Wa’allama adama al asmaa kullaha (Allah mengajari Adam tentang semua nama-nama benda). Itu karena agar Adam dapat bertahan dan mampu menjalani hidupnya dengan sewajarnya.

Sayyidina Ali (karramallahu wajhah) ketika ditanya tentang kemuliaan ilmu dibanding harta, Ali memilih ilmu karena ilmu yang akan menjaga manusia dan meninggalkan harta karena harta tiap hari dijaga oleh manusia. Pilihan tersebut juga terjadi pada Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman memilih ilmu dibanding harta, karena dengan berilmu akhirnya Nabi Sulaiman juga berharta (kaya raya).

Menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban kaum muslimin, hal itu yang pernah disabdakan oleh Nabi SAW. Bahkan Nabi SAW mewanti-wanti umatnya agar menuntut ilmu setinggi mungkin dan sejauh mungkin walau hingga ke negeri Cina. Betapa sangat apresiatifnya Nabi SAW soal ilmu hingga beliau menukar puluhan tawanan perang dengan satu orang pengajar. Bahkan Nabi SAW memberikan satu keistimewaan bagi orang yang berilmu dengan sabdanya: “Keutamaan orang berilmu bagaikan bintang yang bersinar di tengah gelap malam.” Tak hanya itu, Allah SWT memberikan fasilitas mewah di surga-Nya kelak untuk orang-orang yang berilmu.

Tak aneh, jika dalam pradaban Islam banyak ilmuwan lahir dengan keilmuan yang mumpuni. Lahir ulama-ulama yang ahli dalam bidang kimia, psikologi, fisika, sains, matematika, astronomi, dan sebagainya. Bahkan dunia mengakui, jika tanpa sumbangsih ilmuwan muslim, dunia tak akan mengenal komputer, dan teknologi yang saat ini kita rasakan. Kita dapat mengenal 0 (nol) lantaran sumbangsih ilmuwan muslim yang bernama Alkhawarismi. Kita tak mungkin mengenal globe tanpa sumbangsih Al Idrisi. Kita tak mungkin mengenal buku dan pembukuan tanpa sumbangsih ilmuwan muslim yang di zamannya telah menorehkan pemikirannya demi kepentingan dunia dan generasi setelahnya.

Dengan ilmu, rahasia kehidupan dapat terpecahkan. Dan, dengan ilmu manusia dapat dibedakan dengan binatang. Salah seorang ulama mengatakan: Al nasu alimun wa mutaallimun fa al baqi hamajun (manusia itu hanya ada dua, yaitu berilmu dan belajar ilmu selain dari itu adalah hewan melata).

Betapa pentingnya bagi kita menuntut ilmu, hingga para malaikat mendoakan orang-orang yang belajar menuntut ilmu bahkan sayap malaikat Jibril mengantarkan orang-orang yang menuntut ilmu. Tak Cuma itu, semua makhluk pun turut mendoakannya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Allah mengangkat derajat orang yang menuntut ilmu.”

Namun, ilmu tak akan dapat diraih dengan upaya yang leha-leha tanpa kesungguhan. Ilmu pun sulit diraih dengan usaha yang biasa-biasa saja. Bahkan penyair Arab mengatakan: orang yang menuntut ilmu dengan tanpa berletih-letih laksana menginginkan teh dapat menjadi susu. Untuk itu, ulama memberikan peta kosep agar kita dapat dengan mudah menggapai ilmu, di antaranya adalah:

Pikiran yang cerdas

Kemauan yang sangat

Memiliki modal

Sabar

Taat pada guru

Masa yang lama

Selain dari yang disebutkan di atas, sebenarnya ada banyak tips lagi yang dapat memudahkan kita meraih ilmu. Intinya, kita harus benar-benar serius belajar. Pepatah Arab mengatakan, “Al ilmu bi al taallum wa al hilmu bi al tahallum” Artinya, ilmu itu dapat diraih dengan belajar (yang sungguh-sungguh) dan sabar dapat dilakukan dengan pura-pura sabar (mencoba untuk selalu sabar).

Untuk itu, jangan pernah ada kata malas dalam belajar dan teruslah belajar. Ilmu menurut orang Madura, ngelnongel tak etemmo (bersembunyi dan sulit untuk diraih), maka teruslah dicari, teruslah belajar. Semoga dengan kesungguhan niat, kita dapat dengan mudah meraih ilmu yang selama ini kita pelajari. Amin.

(Holikin, S.Pd.I)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun