Flu Hong Kong yang mematikan ini adalah wabah pertama yang diketahui berasal dari jenis virus H3N2. Penyakit ini berasal dari kasus influenza tipe A yang terjadi sejak pertengahan Mei tahun 2017 lalu. Varian virus ini (Influenza tipe A) tergolong baru, di mana infeksi ini pada manusia baru tercatat sejak tahun 2011. Virus flu jenis ini (flu Hongkong) merupakan virus yang paling berbahaya dibandingkan dengan jenis influenza lainnya. Di Hong Kong, Influenza A (H3N2) biasanya lebih umum terjadi pada periode Januari sampai Maret dan dari bulan Juli sampai Agustus.
Flu Hong Kong yang menjadi pandemi 1968 ini berasal dari Cina pada Juli 1968. Flu Hongkong adalah wabah flu yang terjadi pada abad ke-20, yang telah menewaskan sekitar 1 juta orang, sekitar 100.000 orang berasal dari AS. Sebagian besar kasus kematian adalah orang berusia 65 tahun ke atas yang terinfeksi flu Hong Kong. Wabah flu Hong Kong ini termasuk pandemi influenza ketiga yang terjadi pada abad ke-20. Penyakit ini muncul dari virus H3N2, yang diduga telah berevolusi dari strain yang menyebabkan flu Asia.
Apa yang menyebabkan Flu Hongkong?
Seperti pada flu lainnya, flu Hongkong juga disebabkan oleh virus atau tepatnya virus serupa influenza A subtipe H3N2. Secara keseluruhan, terdapat tiga tipe virus influenza yang diketahui dapat menginfeksi manusia, yaitu tipe A, B, dan C. Tipe virus ini kemudian dibagi lebih lanjut menjadi subtipe berdasarkan haemagglutinin (H) dan neuraminidase (N).
Virus influenza secara umum sulit diprediksi, karena selalu berubah dan bermutasi. Hal inilah yang menyebabkan timbul banyak varian. Virus ini pada awalnya hanya menginfeksi babi, namun kemudian menjadi virus varian yang dapat menginfeksi manusia.
Kalangan yang rentan terkena Flu Hongkong
Beberapa golongan lebih rentan terkena dampak yang lebih serius saat terinfeksi flu Hongkong. Golongan tersebut antara lain anak-anak berusia kurang dari 5 tahun, orang dewasa berusia 65 tahun atau lebih, wanita hamil, dan orang dengan kondisi medis jangka panjang (asma, diabetes, penyakit jantung, kekebalan tubuh menurun, dan masalah neurologis).
Apa saja gejala Flu Hongkong?
Gejala dari flu Hongkong serupa dengan gejala influenza pada umumnya. Gejala awal penyakit ini seperti demam serta nyeri tubuh dan otot. Hal ini terjadi akibat respon dari sistem imunitas di dalam tubuh terhadap paparan virus influenza A yang masuk ke dalam tubuh. Kemudian diikuti dengan batuk dan nyeri tenggorokan. Kondisi ini disebabkan oleh terjadinya peradangan di dalam saluran pernapasan akibat infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan. Lalu terjadi penyumbatan hidung, sakit kepala, muntah dan diare, dimana gejala yang satu ini sering terjadi pada sebagian besar anak-anak.
Bagaimana penyebarannya?
Virus influenza A (H3N2) merupakan salah satu jenis virus yang mudah menyebar melalui udara saat penderita bersin, batuk atau bahkan berbicara. Benda-benda yang terpapar oleh penderita seperti gagang pintu, remote control, saklar atau keran air juga dapat menjadi media penularan virus. Hal ini yang menyebabkan penyebaran virus ini bisa terjadi dalam waktu singkat.
Bagaimana pengobatannya?
Pengobatan flu Hongkong sangat tergantung dari gejala yang dirasakan. Jika gejala ringan maka dapat diobati secara rawat jalan dengan memberikan pengobatan simtomatik. Hal ini dilakukan dengan tetap memonitor perjalanan penyakit secara ketat. Jika gejala berat maka kemungkinan dibutuhkan rawat inap di rumah sakit. Pasien yang dirawat umumnya diberikan pengobatan antivirus.
Beberapa hal yang dapat dilakukan selama masa pengobatan adalah beristirahat yang cukup, mengonsumsi banyak cairan, menghindari beraktivitas di luar rumah untuk pencegahan penularan, menghindari penggunaan antibiotik, kecuali terdapat infeksi bakteri sekunder.
Upaya pencegahan terinfeksi Flu Hongkong
Upaya dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi flu secepatnya, karena tubuh baru dapat membentuk antibodi dalam 2 minggu setelah penyuntikan vaksin.
Selain vaksinasi flu, untuk menghindari penularan influenza, dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer yang mengandung 70 -- 80% alkohol.
Selain itu, juga disarankan untuk menggunakan masker jika memiliki gejala flu, menutup hidung dan mulut ketika bersin serta batuk. Pastikan juga asupan makanan yang Anda peroleh cukup sehat dan bergizi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H