Mohon tunggu...
Likap Mila
Likap Mila Mohon Tunggu... Lainnya - Petani

Manusia biasa yang suka bercerita lewat tulisan, mengabadikan setiap moment lewat video dan foto. Suka edit video dan foto lalu disimpan dalam galeri media sosial. Untuk menemukan hasilnya silahkan temukan aku dalam platform media sosial aku ya !!! ________________ IG: art jeharum FB: tittok jeharum YT: LIKAP MILA

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan 4 Hari 3 Malam

9 Mei 2022   17:20 Diperbarui: 11 Mei 2022   17:27 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terik mentari tepat di atas kepala saat kami tiba di gerbang desa kedua. Saat yang sama juga cacing dalam perut meronta ronta meminta agar perut segera diisi dengan protein sialnya kami tidak membeli makanan dan minuman. 

Bagaiman mungkin kami membeli makan kami lewat dari desa pertama ke desa kedua saja ditemani hutan dan pohon perkebunan masyarakat sekitar. 

Dari gerbang masuk desa kedua kami tak menemukan satu orangpun warga untuk meminta air/menanya alamat aparat desa tesebut. 

Lelah dan capek mulai menyerang kami. Saya menepuk bahu dari teman saya meminta untuk berhenti sejenak melepas lelah di pinggir jalan. 

Saat kami beristirahat, kami bertemu dengan seorang bapak tua salah satu warga setempat yang lewat untuk menanyakan alamat rumah aparat desa. 

Setelah diberitahu oleh bapak tua kami langsung bergegas menuju rumah dari salah satu aparat desa yang katanya tak jauh dari tempat kami beristirahat. 

Perjalanan dari tempat kami istirahat menuju rumah aparat desa memakan waktu sekitar belasan menit, bukan karena rumahnya jauh tapi karena jalan menuju rumah tersebut lumayan butuh skill dari pengendara motor apalagi seperti kami baru lewat di jalan tersebut. 

Saat kami tiba di rumah yang di beritahu oleh seorang warga setempat kami langsung menuju pintu masuk rumah dan mengetuknya. 

Saat dibuka seorang bapak sekitar berusia 40-an tahun membuka pintu. Kami Sedikit berbincang perihal kedatangan kami ke desa tersebut dan dengan senang hati beliau menerima kami dengan hangat. 

Usai berbincang santai dan menikmati segelas kopi kami bertiga langsung jalan menuju rumah rumah warga yang ada dalam data kami untuk mengambil gambar/foto rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun