Saya menuju ke ruang tengah untuk berpamitan ke orang rumah. Saya dan kepala dusun masih melanjutkan perjalan kemarin yang masih tunda karena malam sudah menyapa.
Perjalanan kami kali ini sedikit lebih mudah dari  hari kemarin dan rumah yang kami kunjungi lebih sedikit. Jadi pekerjaan hari ini tidak terlalu melelahkan seperti kemarin.
Kami berjalan dari rumah bapak kades dengan santai  dan tidak terlalu buru-buru. Saya dan kepala dusun berjalan menyusuri gang-gang yang ada di desa sembari menikmati udara pagi dengan suasana pedesaan yang sangat manja.
Waktu berjalan begitu cepat, saya dan kepala dusun terhipnotis oleh waktu hingga tak sadar kalau rumah yang kami kunjungi sudah selesai.
Akhirnya tugas untuk desa pertama sudah selesai. Waktu yang tersisa kami habiskan  dengan bercerita santai sambil menikmati kopi pahit dan menghisap rokok.
Sinar sang surya sudah berada tepat di atas kepala, waktu sudah menunjukan pukul 12.00. Saya bangkit berdiri dan pamit pergi mengundurkan diri dari rumah kepala dusun.
Pulang ke rumah bapak kades membereskan barang yang berceceran untuk kembali pamit menuju desa kedua atau desa terkahir.
Sayapun pamit dari rumah bapak kades yang sudah bersedia menampung saya selama semalam dan sudah mau direpotkan.
Sungguh!! Kisah ini tak pernah saya lupakan, semoga saya dan orang di desa ini bertemu dilain waktu tanpa mengurangi rasa yang sama.
Saya berjalan keluar rumah diikuti oleh orang rumah, mereka mengantar saya sampai ke depan gerbang. Saya berjalan, melangkah semakin jauh hingga saya tak melihat mereka lagi dan rumah penduduk semakin sedikit.
Apakah ini bertanda saya sudah benar-benar pergi dan  keluar dari desa ini??? Entahlah yang jelas desa selanjutnya masih menanti kedatangan saya.