Mohon tunggu...
Likap Mila
Likap Mila Mohon Tunggu... Lainnya - Petani

Manusia biasa yang suka bercerita lewat tulisan, mengabadikan setiap moment lewat video dan foto. Suka edit video dan foto lalu disimpan dalam galeri media sosial. Untuk menemukan hasilnya silahkan temukan aku dalam platform media sosial aku ya !!! ________________ IG: art jeharum FB: tittok jeharum YT: LIKAP MILA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Namanya Nayla

15 Juni 2021   23:16 Diperbarui: 15 Juni 2021   23:18 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi Penulis

Pagi itu aku baru saja keluar dari ruangan dosen usai konsultasi skripsi. Saat aku melangkahkan kaki meninggalkan ruangan dosen mata ku fokus tertuju pada map berwarna hijau yang berisi kertas A4 kurang lebih ada 56 halaman dan di jepit rapih yang baru saja aku ambil dari meja dosen pembimbing.

Samapai di depan pintu tidak sengajaa aku menyengol seorang gadis cantik yang memakai baju jurusan semua buku yang di pegangnya terjatuh ke lantai. Beberapa menit aku dan dia beradu pandangan, saat itu aku merasakan seakan waktu berhenti berputar dan jantung berhneti berdetak.

"aduu...maaf nona, aku gak sengaja" ucapku sambil memungut bukunya yang jatuh kelantai

"oiya kak, tidak apa-apa" balasnya sembari senyum dan menerima buku dari tanganku lalu berpamitan untuk masuk ke ruangan dosen.

Setelah pulang dari kampus aku langsung merebahkan badan ku yang sudah lelah. Sekitar pukul 19.00 aku terbangun karena HP ku yang berada di atas kepalaku bergetar, aku lihat ada tulis nama Riky di kontak masukku.

Riky mengajak ku pergi ke warung kopi langganan kami untuk lanjut kerja revisian skripsi sembari menimati kopi. Tanpa pikir panjang aku mengiyakan ajakkan Riky.

Sampai di warung kopi dari kejauhan aku melihat gadis itu memaikai baju kaos hitam dan bertuliskan Metalica berjalan ke arah pintu masuk warung kopi.

Pandangan ku dan Riky tidak bisa lepas dari wajah sang gadis, 

"halo ka Rik!" sapanya dengan senyum penuh lembut

"hai, Nay.." jawab Riky "datang kesini juga Nay?" sambung Riky

"iya ka. Eemm kak aku boleh duduk ama kaka gak"

"iya Nay boleh..boleh, silakan ga ada orang juga kok, Cuma aku dan dia aja disini" jawab Riky sembari mengangkat jari telunjuknya ke arahku.

"oiya, Nay kenal ni ama teman ku, namanya Tito" ucap Riky

Aku dan gadis itu saling bertatapan dan bersalaman 

"Tito" ucap ku

"Nayla kak" balasnya

Setelah drama pengenalan berakhir aku, Riky dan Nayla ngobrol tidak jelas kami membahas dari satu topik ke topik lain, intinya kami berbicara tidak jelas.

Waktu berjalan begitu cepat, aku lihat jam di layar HP ku menunjukkan pukul 23.35. Aku dan Riky yang rencana awalnya untuk mengerjakan revisian skripsi harus tunda karena keasyikan ngobrol dengan gadis yang bernama Nayla.

Malam itu juga aku baru tau, Nayla merupakan mahasiswa Kesehatan Masyarakat yang satu angkatan dengan ku. Bukan hanya itu yang membuat aku terkejut malam itu ketika iya masih ingat aku saat pertama kali bertemu dengan diriku dan menabraknya di depan pintu masuk ruangan dosen.

Ketika Nayla cerita semuanya ke Riky saat pertama kali kami bertemu aku hanya bisa tersenyum malu. Tapi aku masih bingung kok bisa ya aku bertemu Nayla di fakultas ku sementara kami beda Fakultas. 

Daripada pertanyaan ku simpan dalam hati dan semakin bingung aku memberanikan diri untuk bertanya:

"emm.. Nay kok bisa kamu tadi ada di jurusanku?" Tanya ku "Aku pikir tadi kamu junior/senior ku" lanjut ku

"hehehe... oh itu, tadi aku antar berkasnya mama yang ketinggalan di rumah kak" jawabnya 

"emm... Mama!! Maksudnya?"

"iya kaka, mama ku ngajar di Fakultasnya kakak, namanya ibu Ria"

"OMG...ibu Ria?"

"iya kak, kenapa emangnya kak"

"nanti baru loe tau Nay" sambar Riky

"memangnya mama killer ya kalo lagi ngajar atau konsultasi?"

"hehehe...enggak ko Nay, tadi Tito kaget karena Ibu Ria dosen pembimbing skripsinya Tito" jawab Riky sembari ketawa

"sekarang sudah bereskan ?? Pulang yuk!! Sudah malam ni" lanjut Riky

"oiya de..." 

Aku dan Riky permisi pamit pulang dari warung kopi pun Nayla.

Mulai malam itu aku dan Nayla sering mengirim pesan via WhatsApp (WA). Setiap malam kami bertukar kabar seakan akan sudah kenal sejak lama tapi jujur berbincang denga Nayla membuat membuat aku nyaman.

Aku dan Nayla chatting hingga tengah malam membahas yang tidak penting tapi membuat aku senyum sendiri di depan layar HP begitupun sebalikya. 

Tidak terasa usia pertemanan kami sudah dua tahun hingga kini Nayla sudah menjadi seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat dan aku masih menjadi mahasiswa yang masi urus Tugas Akhir (TA).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun