Mendengar jawaban Lilis, laki laki hidung belang itu mengeluarkan sabuk di pinggangnya dan memukul Lilis. Eki yang melihat hal itu langsung membantu Lilis membawanya lari keluar kamar dan melumpuhkan laki laki hidung belang itu dengan pukulan Eki yang membuat mulut si laki laki hidung belang itu pecah.
Eki membawa Lilis ke parkiran dan mengajaknya pulang. Selama di perjalanan Lilis hanya bisa terdiam seribu bahasa dan menangis. Eki hanya bisa memberinya kata kata penguatan.
Satu bulan kemudian Eki memiliki perasaan kepada Lilis bukan lagi sebagai bos dan sopir tapi lebih dari itu. Eki hanya bisa memendamkan rasa itu. Sesekali Eki memberikan kode kepada Lilis namun Lilis hanya meresponnya biasa saja.
Saat rasa itu muncul secara tiba tiba Eki hanya bisa menceritakan ke teman laki-lakinya yang berambut gondrong mereka biasa memanggilnya Yon. Sebagai teman Yon hanya bisa memberinya saran agar segera mengungkapkan perasaannya ke Lilis.
"Bro mending lo ungkapkan ke Lilis de daripada nanti lo simpan itu perasaan hanya bisa bikin lo sesak di dada" Ungkap Yon sembari ia menepuk pundak dari Eki yang merasa gelisah.
Ketika Eki mendengar ucapan temannya itu ia hanya menjawab "iya" Namun dalam hatinya Eki belum berani untuk mengungkapkan perasaanya ke Lilis.
Suatu malam Lilis mengajak Eki untuk pergi ke salah satu bar langganannya. Ia Mengajak Eki untuk menikmati malam dengan minuman yang beralkohol. Eki sebagai sopir mengiyakan ajakan dari Lilis.
Sampai di bar Eki dan Lilis minum hingga larut malam. Eki melihat Lilis sudah tidak lagi seperti biasanya, Lilis minum tidak karuan meski matanya merah dan muntah muntah Lilis tetap memaksa minum.
Lilis mabuk sampai pingsan di bar ia mengendong Lilis sampai ke parkiran mobil dan membawanya pulang. Ditengah perjalanan Lilis sadar dan menyuruh Eki untuk berhenti di pinggir jalan, Lilis keluar dan lagi lagi ia kembali muntah.
Setelah Lilis muntah ia sedikit segar. Eki dan Lilis duduk
Di trotoar Eki yang penasaran dengan Lilis karena tidak biasanya Lilis mabuk separah malam ini.
"Mbak kalo ada masalah cerita aja dengan aku" Ujar Eki
"tidak baik kalo masalah itu di pendam sendiri mbak" Lanjut Eki.
"Iya Ki !Tapi tunggu waktu yang tepat baru aku cerita Ki" Jawab Lilis dengan sesegukkan.
"Iya de mbak kalo begitu pulang yuk, biar mbak istirahat"
Eki dan Lilis berdiri dari tempat duduk dan melanjutkan perjalanan mereka ke rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H