Mohon tunggu...
Sholikah Natriyani
Sholikah Natriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Lika

I can do it

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nikah Muda (Part 5)

11 Oktober 2020   13:51 Diperbarui: 11 Oktober 2020   13:55 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


"Ehhmmm...aduhh" suara Cindy lirih
"Aduh suara apaan sih, masak mimpi gua ada suara nya sih" ucap Ervan yang tertidur dengan posisi tengkurap di sofa sambil mengacak-acak rambutnya
"Aduh...pusing banget...Bantett...." Suara Cindy lirih


"Lah kan gua halu nih, sekarang gua denger suara tu Bocil lagi" gumam Ervan
"Bantett...Bantet...gua mau minum sini lu" suara Cindy lirih


Ervan langsung bangun dan seakan tak percaya


"Bocill??? Lu beneran udah sadar???" ucap Ervan seakan tak percaya dan mendekati Cindy
"Lu liat aja sendiri!" ucap Cindy singkat


"Gua mau minum, ambilin!" ucap Cindy lagi
"Iya..iya nih minumnya" ucap Ervan sembari memberikan segelas air dan sedotan pada Cindy


Cindy pun meminum air tersebut dengan sedotan. Ervan kemudian, kembali membuka pembicaraan


"Bocil...maafin gua ya" ucap Ervan
"..........?" Cindy hanya terdiam
"Iya gua tau, gua salah sampai bikin lu masuk rumah sakit, bahkan sampai gak sadar 14 hari.." ucap Ervan


"Apaa?? 14 hari? Selama itu gua gak sadar?!" ucap Cindy tak percaya
"Iya..Bocil maafin gua, gua gak gitu lagi deh" ucap Ervan
"Lu gila ya, berarti gua gak masuk sekolah 2 minggu dong,!!" ucap Cindy marah
"Iya lah lu kan sakit mana bisa sekolah bocil" ucap Ervan


"Tapi, lu udah ke sekolah gua kan, lu udah bikini surat ijin sekaligus surat keterangan dokter kan kalau gua sakit?" tanya Cindy pada Ervan


"Ehhmmm soal itu...anu....gua lupa" ucap Ervan yang juga baru menyadari hal itu


"Hahhhh???? Lu emang gak waras ya, parah lu gua pasti di keluarin nih dari sekolah sialan lu!!" ucap Cindy sangat marah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun