Berkata sang pemuda, "ingatlah diriku selalu di surga yang telah kau nikmati, sebab aku tidak pernah sedikitpun melupakan dirimu".
Sang gadis berkata; Wallahi, demikian pula diriku tidak pernah sekalipun melupakanmu, aku juga selalu bermohon kepada Allah agar bisa mengumpulkan kita di tempat ini, olehnya itu bantulah aku dengan sungguh-sungguh dalam beribadah.
Pemuda itu berkata; kapan aku bisa mengunjungimu?, sang gadis membalas; tidak akan lama lagi, engkau akan segera menemui kami di sini.
Selama tujuh hari pemuda tersebut bersungguh-sungguh memusatkan perhatiannya beribadah kepada Tuhannya. Secara tiba-tiba pada hari yang ke tujuh itu, pemuda itupun meninggalkan dunia dan akhirnya bertemu dengan orang yang dicintainya serta bertemu dengan kekasih sejati yaitu Allah sang majikan.
 Tulisan ini adalah synopsis yang sengaja saya tulis dengan bahasa sederhana sesuai kemampuan saya menganalisisnya, inti dari tulisan ini agar pembaca bisa termotivasi untuk mendekatkan diri kepada sang penggerak mutlak (Allah). Kisah ini disebutkan oleh al-Mubarrid dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amru an-Nakh'iy. yang sudah cukup terkenal, anda dapat membaca versi lain di sini: http://www.kuttabalfatih.com/antara-cinta-dan-iman/.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H